Show simple item record

dc.contributor.advisorDyah Hendrawati, S. T., M. Sc.
dc.contributor.author15512136 Korinda Ayu Nur Sabrina
dc.date.accessioned2021-09-09T00:50:13Z
dc.date.available2021-09-09T00:50:13Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32303
dc.description.abstractPerancangan Gedung Pusat Seni Budaya di Sleman Yogyakarta terletak pada area terbuka hijau yang dikelilingi permukiman yang memiliki desa wisata dan area pemerintahan yaitu tepatnya Dusun Temon, Kelurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang didesain pada site dengan ukuran 2 hektar yang memiliki kondisi site datar. Rancangan bangunan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan khusus dari isu yang didapatkan yaitu: (1) Bagaimana merancang ruang pertunjukan dalam Gedung Pusat Seni Budaya yang eksibel dengan berbagai macam aktivitas namun tetap memperhatikan perbedaan karakter pertunjukan masing-masing?, (2) Bagaimana menciptakan tata ruang yang mampu menerapkan daylighting dan passive cooling menanggapi kondisi iklim setempat agar tercipta ruang hemat energi?, (3) Bagaimana merancang tata ruang yang mampu menanggapi protokol kesehatan di era new normal pasca pandemic Covid-19?. Perancangan yang dilakukan mendapatkan hasil bangunan dengan luas site perancangan adalah 27000 m2 dengan peraturan daerah mengenai koesien dasar bangunan 30 % yang didapatkan luas koesien dasar bangunan sebesar 8400 m2. Perancangan bangunan ini di utamakan dalam konsep eksibilitas untuk esiensi penggunaan ruang yaitu ekspansibilitas, konvertibilitas dan versalitilitas dengan penerapan panggung angkat, lantai hidrolik, dinding temporer dan plafon buka-tutup. Sebagai sistem pada bangunan ini menggunakan sumber energi pendukung alternatif dengan penerapan teknologi daylight Solatube sehingga dapat mengurangi penggunaan listrik. Teknologi tersebut sebagai salah satu strategi desain pasif yakni menangkap cahaya matahari namun tidak merubahnya menjadi energi listrik terlebih dahulu. Cahaya yang didistribusikan oleh Solatube mampu dimasukkan ke dalam ruang-ruang melalui plafon yang dipasangi xture-xture sebagai lampu berenergi cahaya alami. Selain itu, dalam penghematan sumber daya juga diterapkan sistem penghawaan alami dengan mengolah selubung bangunan terdiri daricurtain wall yang dikombinasikan dengan jendela pivot sebagai inlet dan outlet angin. Dengan demikian, Gedung Pusat Seni Budaya Sleman Yogyakarta merupakan gedung yang multifungsi dalam mewadahi berbagai kegiatan kesenian dan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang ada yaitu pencahayaan dan penghawaan alami.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerancangan Gedung Pusat Seni Budaya di Sleman Yogyakartaen_US
dc.subjectPenekanan pada Fleksibilitas Ruang dan Strategi Desain Pasifen_US
dc.titlePerancangan Gedung Pusat Seni Budaya di Sleman Yogyakarta dengan Penekanan pada Fleksibilitas Ruang dan Strategi Desain Pasifen_US
dc.Identifier.NIM15512136


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record