Show simple item record

dc.contributor.advisorDyah Hendrawati, S.T., M.Sc.
dc.contributor.authorMuhammad Adin Samudro
dc.date.accessioned2021-09-08T07:10:40Z
dc.date.available2021-09-08T07:10:40Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32280
dc.description.abstractKota Yogyakarta dengan kepadatannya yang tinggi memiliki berbagai sebab, seperti memiliki beragam lapangan pekerjaan, dijuluki sebagai kota pelajar, menarik minat bagi orang yang ingin berpindah tempat tinggal, maupun memiliki daya tarik bagi wisatawan. Dalam hal pariwisata, keberadaan penginapan seperti hotel, homestay, losmen, dan sebagainya menjadi tak dapat dipungkiri keberadaannya untuk mengakomodasi wisatawan, terutama yang berasal dari luar kota Yogyakarta. Dengan bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke sebuah kota, maka pengembang berlomba-lomba membangun penginapan yang mampu menawarkan kenyamanan, performa, dan pengalaman yang terbaik untuk memuaskan wisatawan yang menjadi calon pelanggan mereka. Namun, semakin banyakya bangunan tingkat tinggi yang berdiri, maka dampak yang ditimbulkan dari operasional bangunan tersebut perlu dipertimbangkan baik-baik, karena selain bangunan diharapkan dapat berfungsi dalam waktu sangat lama, seperti berpuluh-puluh tahun, bangunan sendiri merupakan salah satu elemen peradaban yang mengonsumsi paling banyak energi. Dewasa ini, dengan adanya isu pemanasan global, maka dunia kini tengah dalam usaha menggencarkan seluruh kegiatan perancangan bangunan dengan menerapkan arsitektur hijau. Hal ini juga merupakan usaha agar bangunan juga dapat berperan untuk memulihkan iklim global. Sampel pada perancangan ini adalah The Winotosastro Hotel. Penulis melakukan penelitian dengan dokumentasi situasi rill di hotel serta pengukuran langsung di dalam area The Winotosastro Hotel untuk mendapatkan data yang akurat terkait performa hotel. Data lalu dibandingkan dengan standar GBCI (Green Building Council Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam aspek ketepatan guna lahan, The Winotosastro Hotel tidak sesuai dengan kriteria GBCI. Pada aspek Efisiensi dan Konservasi Energi, The Winotosastro Hotel tidak sesuai dengan kriteria GBCI. Begitu pula pada aspek kenyamanan dalam ruang, The Winotosastro Hotel tidak sesuai dengan kriteria GBCI. Untuk memberi solusi pada isu tersebut, penulis mengajukan perancangan ulang bagi The Winotosastro Hotel dengan pendekatan arsitektur hijau, yang berfokus pada ketepatan guna lahan, efisiensi energi, kenyamanan dalam ruang. Kata kunci : Pariwisata, pemanasan global, hotel, GBCIen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPariwisataen_US
dc.subjectpemanasan globalen_US
dc.subjecthotelen_US
dc.subjectGBCIen_US
dc.titleRedesain The Winotosastro Hotel Dengan Metode Insertion dan Pendekatan Tepat Guna Lahan di Kawasan Urban Mantrijeron Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM16512009


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record