Hubungan Kejadian Hemoragik Terkait dengan Penggunaan Antitrombotik pada Pasien Infark Miokard Geriatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Abstract
Hemoragik merupakan suatu gangguan pada sistem hemostasis dan berpotensi besar untuk menyebabkan terjadinya kematian. Hemoragik dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah akibat penggunaan obat-obat antitrombotik. Antiplatelet dan antikoagulan merupakan golongan obat antitrombotik. Keduanya dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit dengan kecenderungan tromboemboli. Infark miokard merupakan salah satu penyakit yang memiliki kecenderungan tromboemboli. Risiko infark miokard meningkat dengan bertambahnya usia. Sekitar 75% penderita infark miokard merupakan pasien geriatri. Penggunaan antitrombotik dalam jangka panjang baik dalam bentuk monoterapi maupun kombinasi dapat mengakibatkan perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan antitrombotik baik dalam bentuk monoterapi maupun kombinasi terhadap risiko terjadinya hemoragik pada pasien geriatri penderita infark miokard di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan studi case control. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif di unit rekam medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta mengenai pasien geriatri penderita infark miokard yang mengalami kejadian hemoragik dan non hemoragik selama periode tahun 2001–2006. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan antitrombotik dengan kejadian hemoragik. Hasil uji statistik menggunakan analisis Regresi Binary Logistik dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan jenis terapi memiliki pengaruh terhadap kejadian hemoragik.
Kata kunci : hemoragik, antiplatelet, antikoagulan, geriatri, tromboemboli, infark miokard
Collections
- Pharmacy [1444]