Optimasi Kandungan Saponin Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum) Melalui Proses Ekstraksi Menggunakan Etanol
Abstract
Rambutan adalah salah satu jenis tanaman buah musiman yang sudah lazim di tanam oleh masyarakat kita. Khasiat rambutan yang baik untuk kesehatan tidak lepas dari kandungan kimia didalamnya. Kulit buah rambutan mengandung saponin dan tanin. Saponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan bersifat seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya dalam menghemolisis sel darah. Saponin mempunyai kelarutan dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter dan dapat diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis memakai enzim. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pengkajian dalam mencari konsentrasi etanol yang tepat untuk mengekstrak kulit buah rambutan dalam menghasilkan kandungan saponin yang optimum. Metode yang dilakukan pada ekstraksi saponin adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 30%, 50%, dan 70%. Kandungan saponin dalam ekstrak di uji secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan sebagai standardisasi mutu ekstrak. Sedangkan uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Spektrodensitometri in situ (TLC Scanner). Kadar saponin berturut-turut diperoleh 2,274%; 2,578%; dan 2,702%. Kadar yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan Anova (p<0,05). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada pengaruh penggunaan variasi konsentrasi pelarut etanol terhadap kadar saponin ekstrak kulit buah rambutan. Kandungan saponin optimal diperoleh pada ekstraksi dengan pelarut etanol konsentrasi 70%.
Kata kunci: Rambutan (Nephelium lappaceum L.), kulit buah, ekstraksi, etanol, saponin, Spektrodensitometri in situ
Collections
- Pharmacy [1444]