Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kecenderungan Perilaku Agresif pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara penerimaan diri dengan kecenderungan perilaku agresif pada remaja penyandang cacat tubuh. Hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara penerimaan diri dengan kecenderungan perilaku agresif pada remaja penyandang cacat tubuh. Semakin tinggi penerimaan diri pada remja penyandang cacat tubuh maka kecenderungan perilaku agresif semakin rendah, sebaliknya semakin rendah penerimaan diri maka kecenderungan perilaku agresif semakin tinggi.
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja penyandang cacat tubuh dengan usia antara 13 tahun sampai 22 tahun, baik laki-laki maupun perempuan yang termasuk dalam kelompok remaja awal sampai remaja akhir. Adapun skala yang digunakan adalah skala penerimaan diri yang berjumlah 29 aitem, yang mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Sheerer (Cronbach dalam Andini, 2005 ) dan skala kecenderungan perilaku agresif yang berjumlah 28 aitem yang merupakan adaptasi modifikasi dari aggression scale Buss and Perry (1992).
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan fasilitas program SPSS for windows Versi 11,5 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara penerimaan diri dengan kecenderungan perilaku agresif pada remaja penyandang cacat tubuh. Korelasi Sperman’s Rho menunjukkan nilai sebesar r = -0,308 dan p = 0,032 (p<0,05) yang artinya ada hubungan signifikan antara penerimaan diri dengan kecenderungan perilaku agresif pada remaja penyandang cacat tubuh. Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima.
Kata Kunci: Penerimaan diri, Kecenderungan Perilaku Agresif.
Collections
- Psychology [2177]