Show simple item record

dc.contributor.advisorDrs. H. Asmuni Mth., MA
dc.contributor.authorM. Yunus A
dc.date.accessioned2021-08-26T03:08:49Z
dc.date.available2021-08-26T03:08:49Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31979
dc.description.abstractPenelitian dalam rangka penulisan berangkat dari kontroversi operasionalisasi ATM Kondom yang mempunyai tujuan untuk mempermudah program Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dari BKKBN. Akan tetapi, operasionalisasi ATM Kondom ini dikhawatirkan memberikan dampak yang buruk dalam masyarakat karena bisa menyebabkan seseorang memperoleh kondom dengan mudah dan penggunaan kondom tidak terawasi dengan baik sehingga disalah gunakan. Subjek penelitian ini adalah kontroversi Operasionalisasi ATM Kondom program BKKBN sebagai pendukung program Keluarga Berencana. Data-data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. 1). Mesin penyedia kondom (Vending Condom Machine) adalah mesin penjual kondom otomatis yang pengoperasiannya ada yang menggunakan sumber daya elektrik (memakai aki kering) dan ada yang pengoperasiaanya dilaksanakan secara mekanik. Mesin ini secara khusus hanya menyediakan kondom. 2).Keluarga Berencana adalah pengaturan rencana kelahiran anak dengan melakukan suatu cara atau alat yang dapat mencegah kehamilan. KB bukanlah berarti birth control atau tahdid al-nasl yang konotasinya pembatasan atau mencegah kelahiran. Hal mana yang bertentangan dengan tujuan perkawinan yaitu melanjutkan keturunan. Kalangan ulama menilai pencegahan kehamilan dalam program Keluarga Berencana bergantung pada ‘illat (alasan hukum) tindakan itu, disamping pada metode KB sendiri. Mengenai ‘illat, kebanyakan ulama bertolak pada dua batasan yang mereka berikan pada program KB: pertama, program KB sebagai upaya membatasi kehamilan (tahdidun nasl), akibat kekhawatiran akan keterbatasan sumber-sumber ekonomi: dan kedua, KB sebagai ikhtiar mengatur kelahiran (tanzhimun nasl), dengan tujuan utama meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak. 3). Mesin penyedia kondom (Vending Condom Machine) merupakan salah satu pendukung program pemerintah melalui BKKBN yaitu program Keluarga Berencana. Permasalahan Vending Condom Machine merupakan tindakan yang bermaksud baik akan tetapi menimbulkan masalah baru yang lebih parah yaitu memudahkan orang untuk mendapatkan kondom untuk melakukan perbuatan zina, dan dikhawatirkan menimbulkan perilaku seks bebas. Dan sangat jelas dampak dari seks bebas itu bagaimana, seperti dekadensi moral, banyaknya anak yang dilahirkan tidak sah, banyak gadis tua yang belum menikah dan pemuda yang membujang, banyaknya perceraian disebabkan oleh hal sepele, dan tersebarnya penyakit yang menghancurkan. Oleh karena itu, pengoperasionalisasian mesin penyedia kondom (Vending Condom Machine) diharamkan hukumnya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTinjauan Hukum Islamen_US
dc.subjectOperasionalisasi Mesin Penyedia Kondom Program BKKBNen_US
dc.titleTinjauan Hukum Islam Terhadap Operasionalisasi Mesin Penyedia Kondom Program BKKBNen_US
dc.Identifier.NIM02421029


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record