Analisis Kebijakan Tiongkok Menghentikan Kegiatan Impor Batu Bara Australia Tahun 2018-2020
Abstract
Sebagai negara importir batu bara terbesar di dunia, beberapa tahun
terakhir Tiongkok telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan kegiatan
impor batu bara Australia ke Tiongkok. Akibat hal tersebut hubungan antara
Tiongkok dan Australia mengalami kerenggangan yang cukup serius. Namun di
tengah-tengah kejadian tersebut, selain pelarangan impor batu bara Australia,
Tiongkok juga melakukan pemboikotan terhadap daging sapi yang diimpor dari
Australia. Selain itu, Tiongkok juga melakukan beberapa pemaksaan ekonomi
seperti pemberlakuan tariff terhadap jelai Australia. Penelitian ini berupaya untuk
menganalisis apa saja faktor yang mempengaruhi kebijakan Tiongkok mengenai
pemberhentian batu bara Australia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
teori Realisme Defensiv oleh Kenneth Waltz yang berfokus pada salah satu usaha
negara dalam menyeimbangkan kekuasaannya untuk mempertahankan
kepentingannya di dalam sistem, serta Realisme Ofensif oleh John Mearsheimer
yang menganggap bahwa untuk bertahan di dalam sistem yang anarki dunia haru
memaksimalkan kekuasaannya. Tiongkok sebagai negara superpower memiliki
banyak kepentingan yang berhubungan dengan negara lain seperti Australia.
Namun hubungan Australia menjadi memburuk sejak Australia melakukan
pelarangan masuknya jaringan 5G Huawei di negaranya. Sengketa antara kedua
negara tersebut masih berlanjut hingga saat ini.
Collections
- International Relations [502]