Hubungan antara Persepsi Kelelahan Kerja dengan Stress Kerja pada Karyawan PT. KPI (Kuala Pelabuhan Indonesia) Timika, Papua
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan negatif antara persepsi kelelahan kerja dengan stress kerja pada karyawan. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara persepsi kelelahan kerja dengan stress kerja pada karyawan. Semakin tinggi persepsi kelelahan kerja maka semakin rendah stress kerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah persepsi kelelahan kerja maka semakin tinggi stress kerja karyawan.
Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. KPI (Kuala Pelabuhan Indonesia) Timika, Papua yang bekerja sebagai operator/pengemudi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah menggunakan skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala persepsi kelelahan kerja yang berjumlah 18 aitem dengan modifikasi alat ukur dari Subjective Self Rating Test (Tarwaka dkk, 2004) dan skala stress kerja yang berjumlah 30 aitem mengacu pada indikator stress kerja dari Cartwright et.al. (Tarwaka dkk, 2004).
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS Versi 12,0 for windows untuk menguji apakah ada hubungan antara persepsi kelelahan kerja dengan stress kerja pada karyawan PT. KPI (Kuala Pelabuhan Indonesia) Timika, Papua. Korelasi product moment dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar rxy = - 0,884 dan p = 0,000 (p < 0,01). Hal ini berarti bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi kelelahan kerja dengan stress kerja pada karyawan PT. KPI (Kuala Pelabuhan Indonesia). Jadi hipotesis yang diajukan peneliti diterima.
Kata kunci: Persepsi Kelelahan Kerja, Stress Kerja
Collections
- Psychology [2174]