Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Fendhi Wijaya
dc.date.accessioned2017-07-28T05:47:01Z
dc.date.available2017-07-28T05:47:01Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3174
dc.description.abstractSeiring dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa berubah ada yang terabaikan dalam sebuah strategi pembangunan konservasi bangunan kuno/bersejarah yang seharusnya dapat dikaji kelayakannya dan dikembangkan agar sesuai tuntutan jaman sesuai dengan lingkup konservasi. Dari adanya tekanan-tekanan yang ada maka dibuatlah sebuah pusat yang dapat sedikit banyak mengurangi tekanan tersebut. Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta diharapkan dapat menjadi wadah yang tepat. Dari pengertiannya adalah Suatu tempat sebagai pokok pangkal urusan kegiatan pengkajian konservasi arsitektur kolonial, dimana khasanah-khasanah tersebut didata, disajikan dan didokumentasikan serta dikaji sebagai sarana pengembangan dan pelestarian Arsitektur Kolonial. Sedangkan masalah lokasi dipilih pada daerah perdagangan Beteng, kawasan ini terletak di pusat kota Surakarta yaitu pusat pemerintahan, perkantoran dan perbelanjaan serta terdapat komunitas bangunan-bangunan peninggalan arsitektur kolonial yang diharapkan dapat memberikan dukungan akan eksistensi Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial. Permasalahan yang diangkat adalah Kontekstual Bangunan dimana sebuah pendekatan perancangan dengan koherensi dan kesamaan visual yang mampu menampilkan keserasian baik fungsi atau karakter bangunan dengan bangunan/lingkungan sekitarnya. Hal ini karena adanya potensi-potensi fisik dari lokasi kawasan perencanaan, maka pendekatan perancangan arsitektur kontekstual dirasa sesuai untuk kontinyuitas visual dengan pertimbangan bangunan-bangunan kolonial dan lingkungan yang ada didalam kawasan perdagangan beteng. Fleksibilitas Ruang yakni suatu kemungkinan perubahan penataan ruangan sesuai dengan tuntutan kebutuhan kegiatan yang ditampung. Latar Belakang Permasalahannya adalah karena adanya penerapan OTDA, maka perlu pertimbangan fungsi bangunan yang dapat memberikan pemasukan. Dan Sifat sebuah kegiatan konservasi sendiri akan menyerap dana yang tidak sedikit. Dari adanya sebuah fungsi bangunan pusat studi konservasi ini diharapkan mampu untuk memberikan sebuah benteng yang kuat untuk sebuah usaha pelestarian dan pengembangan bangunan kolonial atau bersejarah.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPusat Studi Konservasien_US
dc.subjectArsitektur Kolonial di Surakartaen_US
dc.titlePusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record