Pengaruh Strategi Bisnis Dan Corporte Governance Terhadap Manajemen Laba Dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2016– 2018 )

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji perngaruh strategi bisnis, kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba dengan kinerja perusahaan sebagai variabel intervening. Strategi bisnis dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu strtategi prospector dan strategi defender. Proksi yang digunakan untuk menentukan strategi bisnis yaitu jumlah karyawan terhadap total penjualan (EMPSAL), rasio capotar expenditure terhadap total aset (CAPTA), dan dividend payout ratio (DPR). Kepemilikan institusi dan kepemilikan manajerial dihitung dari rasio banyaknya kepemilikan tersebut. Kinerja perusahaan diukur dengan rasio profitabilitas menggunakan return on asset (ROA). Manajemen laba diukur dengan akrual deskresioner. Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016 sampai 2018. Penentuan sampelnya menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 36 perusahaan. Pengelompokan strategi bisnis dilakukan dengan Cluster Analiysis. Data diuji menggunakan pengujian Path Analysis dengan tingkat kepercayaan 5% dan diolah menggunakan bantuan SPSS. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa (1) strategi bisnis tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, (2) kepemilikan institusi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, (3) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, (4) kinerja perusahaan berpengarh negatif terhadap manajemen laba, (5) strategi bisnis berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, (6) kinerja perusahaan mampu memediasi strategi bisnis terhadap manajemen laba, (7) kepemilikan institusi berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan, (8) kinerja perusahaan mampu memediasi kepemilikan intitusional terhadap manajemen laba, (9) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan, (10) kinerja perusahaan tidak mampu memediasi kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba.