Hubungan Antara Intensitas Sholat Dan Kecemasan Pada Pasien Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas sholat dan
kecemasan pada pasien gastroesophageal reflux disease (GERD). Hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara intensitas sholat dan
kecemasan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 229 pasien yang telah
didiagnosis gastroesophageal reflux disease (GERD) oleh dokter di seluruh
Indonesia. Skala kecemasan yang digunakan adalah terjemahan dari DASS
(Lovibond & Lovibond, 1995) dan digunakan dalam penelitian (Damanik, 2011).
Intensitas sholat menggunakan skala intensitas sholat yang disusun oleh (Arifin,
2003) berdasarkan dari aspek-aspek penelitian yang dikembangkan (Arifin, 2003).
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Spearman Rho dan hasilnya
menunjukkan terdapat hubungan negatif antara intensitas sholat dan kecemasan
pada pasien gastroesophageal reflux disease (GERD) dengan nilai koefisien
korelasi r=-0.136 dan nilai signifikansi p=0.039 (p<0.05). Hipotesis dalam
penelitian ini diterima yaitu semakin tinggi tingkat intensitas sholat yang dimiliki
oleh pasien gastroesophageal reflux disease (GERD), maka akan semakin rendah
tingkat kecemasannya. Analisis tambahan dilakukan dengan uji korelasi tiap aspek
intensitas dengan kecemasan yang menunjukkan bahwa aspek kuantitas sholat
memiliki pengaruh paling besar (r=-0.132) dan aspek paling kecil (r=-0.127) pada
kualitas sholat. Uji beda menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara
signifikan pada tingkat intensitas sholat dan kecemasan ditinjau dari usia.
Berdasarkan jenis kelamin, intensitas sholat (p=0.138) dan kecemasan (p=0.256)
juga diketahui tidak terdapat perbedaan yang secara signifikan. Tingkat intensitas
sholat (p=0.783) dan kecemasan (p=0.002) memiliki perbedaan yang signifikan
berdasarkan pendidikan.
Collections
- Psychology [2174]