Analisis Perbedaan Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Masyarakat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Edukasi Di Kelurahan Kota Medan Kabupaten Bengkulu Selatan
Abstract
Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang obat dan penggunaannya merupakan
penyebab terjadinya kesalahan pengobatan dalam swamedikasi. Keterbatasan tersebut
dapat menimbulkan terjadinya penggunaan obat yang tidak rasional di kalangan
masyarakat jika tidak diimbangi dengan pemberian informasi yang benar. Peningkatan
pengetahuan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan swamedikasi dengan
melalui pemberian edukasi. Tujuan penelitian yaitu menganalisis perbedaan tingkat
pengetahuan swamedikasi masyarakat sebelum dan sesudah pemberian edukasi di
Kelurahan Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan
rancangan penelitian one-group pre-test post-test design, pengambilan sampel secara non
probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan 100
responden. Analisis perbedaan pengetahuan swamedikasi sebelum dan sesudah pemberian
edukasi dilakukan dengan menggunakan uji T-tes berpasangan. Jumlah total pertanyaan
pengetahuan dalam kuesioner yaitu ada 20 pertanyaan. Hasil penelitian ini menunjukkan
setelah diberikan edukasi masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan swamedikasi
yaitu saat pre-test pada domain Mendapatkan Obat 62,55%, Menggunakan obat 74,31%,
Menyimpan Obat 68,83% dan Membuang Obat 78,99. Sedangkan setelah Post-test dengan
persentase jawaban benar tiap Domain dari Mendapatkan Obat 88,27%, Menggunakan
Obat 93,59%, Menyimpan Obat 95,75%, dan Membuang Obat 95,5%. Analisa statistik
data menggunakan uji t-test berpasangan menunjukan adanya perbedaan nilai pre-test dan
post-test diberikan edukasi dengan nilai p= 0,008 sehingga sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi meningkat secara signifikan setelah
pemberian edukasi.
Collections
- Pharmacy [1444]