Show simple item record

dc.contributor.authorWibawanto, Anton
dc.date.accessioned2017-07-26T04:10:04Z
dc.date.available2017-07-26T04:10:04Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3167
dc.description.abstractSeiring dengan berkembangnya dunia pariwisata. Masing-masing dari tiap daerah ingin meningkatkan pendapatan asli daerahnya. Potensi daerah baik alam maupun budaya sebagai produk yang dikemas kemudian ditampikan. Batasan dan kemungkinan suatu daerah menjadi tujuan wisata menjadi faktor utama. Kebutuhan fasilitas yang mendukung kegiatan wisata menjadi faktor utama meningkat dan berkembangnya kunjungan pariwisata disuatu daerah. Hotel Resort adalah hotel yang terencana tidak hanya untuk menginap saja, akan tetapi juga untuk melakukan kegiatan-kegiatan rekreasi yang ada disekitar hotel resort. Pengunjung dapat mempergunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola. Privasi dan menberikan pengalaman total bagi wisatawan pengunjungnya merupakan karakteristik hotel resort yang perlu diperhatikan. Pendekatan eko-arsitektur adalah pendekatan berwawasan lingkungan dengan tujuan menjaga keseimbangan alam. Pendekatan berwawasan lingkungan merupakan pendekatan yang holistik atau menyeluruh terhadap design. Keseimbangan terhadap alam terdiri dari keseimbangan dengan alam, manusia dan lingkungan. Keseimbangan dengan alam merupakan upaya penghematan energi dan penyesuaian dengan cuaca/iklim. Keseimbangan dengan manusia merupakan upaya arsitektur berwawasan lingkungan respek terhadap penggunanya. Keseimbangan dengan lingkungan adalah respek terhadap tempat dan memperkecil sumber baru. Ruang-ruang dalam dan ruang-ruang luar menjadi unsur penting dalam menentukan tingkat privasi dan melalui lokalitasnya hotel resort memberikan pengalaman total bagi pengunjung. Keduanya menjadi saling berkaian, sehingga menentukan kenyamanan pengunjung dalam menjalankan aktivitasnya. Mempertimbangkan aspek angin, curah hujan, sinar matahari, vegetasi dan topografi dengan ciri-ciri bangunan memiliki banyak bukaan dan teritisan lebar. Untuk menyatukan ruang dalam dan ruang luar (alam) banyak menggunakan bukaan­bukaan yang lebar untuk memasukan view dari luar, mempergunakan pencahayaan alami dan penghawaan alami dengan pegolahan selaput bangunan dan bahan material alami untuk memberikan suasana natural yang menyatu dengan alam. Pengolahan ruang dan suasana ruang yang seimbang serta ruang silkulasi yang terbuka untuk memperoleh kenyamanan dalam beraktivitas dengan perpindahannya, sepanjang hari atau selama pergantian musim/temperatur. Dari hal-hal diatas, terbentuk bangunan yang hemat energi dan memiliki lokalitas menyatu dengan alam sekitar dengan pendekatan eko-arsitektur, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis antara bangunan dan lingkungan alamnya.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectHotel Resorten_US
dc.subjectKawasan Wisataen_US
dc.subjectPantai Teluk Penyu Cilacapen_US
dc.subjectBangunan Hemat Energien_US
dc.subjectBer-Arsitektur Lokalen_US
dc.subjectPendekatan Eko-Arsitekturen_US
dc.titleHotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Teluk Penyu Cilacap: Bangunan Hemat Energi dan Ber-Arsitektur Lokal Melalui Pendekatan Eko-Arsitekturen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record