Perbedaan Jumlah Sel Tubulus Ginjal Nekrosis Antara Yang Mendapat Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dengan Vitamin E Studi Eksperimental pada Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2
Abstract
Latar belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolik yang menjadi
penyebab ketujuh kematian terbanyak di dunia yang didominasi oleh DM tipe 2
(DMT2). Kondisi DMT2 kronis dapat menyebabkan nefropati diabetik. Ekstrak
metanol daging buah Phaleria macrocarpa (PM) telah menunjukkan efek
menguntungkan pada nefropati diabetik.
Tujuan: Mengetahui perbedaan jumlah sel tubulus ginjal nekrosis antara yang
mendapat PM dengan vitamin E pada tikus model DMT2.
Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan post test only-control
group. Dua puluh blok parafin ginjal kanan tikus putih dibagi dalam 4 kelompok
sejumlah sesuai perlakuan sondase yaitu kelompok kontrol tikus sehat (K1) dan
kontrol tikus DMT2 (K2), kelompok tikus DMT2 yang mendapat 250 mg/KgBB
PM (P1), dan kelompok tikus DMT2 yang mendapat 100 mg/KgBB vitamin E
(P2). Tikus DMT2 diinduksi dengan nikotinamid dan streptozotosin secara
intraperitoneal. Setelah 6 minggu perlakuan, sel tubulus ginjal nekrosis dihitung
secara mikroskopis sebagai parameter nefropati diabetik.
Hasil: Kelompok P1 (142,2 ± 7,69) dan P2 (265,6 ± 7,92) memiliki rerata jumlah
sel tubulus ginjal nekrosis lebih sedikit dibandingkan kelompok K2 (460,2 ±
12,09) (p < 0,05), meskipun kelompok P1 dan P2 memiliki rerata jumlah sel
tubulus ginjal lebih banyak dibandingkan kelompok K1 (91,8 ± 8,56) (p < 0,05).
Rerata jumlah sel tubulus ginjal nekrosis kelompok P1 lebih sedikit dibandingkan
kelompok P2 (p < 0,05).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan jumlah sel tubulus ginjal antara yang mendapat
PM dengan vitamin E pada tikus model DMT2.
Kata kunci: DM tipe 2, jumlah sel tubulus ginjal nekrosis, Phaleria macrocarpa,
nefropati diabetik.
Collections
- Medical Education [2281]