dc.description.abstract | Setiap proyek kontruksi memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan memiliki keunikannya
sendiri-sendiri. Diantara perbedaan tersebut terdapat suatu prinsip ekonomis, yaitu bagaimana suatu
proyek kontruksi dapat diselesaikan dengan hasil yang maksimal dan usaha yang minimal. Hasil dan
usaha tersebut meliputi pemenuhan mutu yang disyaratkan, pengerjaan dengan waktu yang cepat,
dan harga yang hemat. Salah satu tolak ukur pada suatu proyek dalam mencapai tujuan tersebut
adalah produktivitas. Kegagalan dalam manajemen produktivitas bisa berdampak fatal. Salah satu
komponen yang paling sulit terukur adalah sumber daya manusia. Alat dan bahan antar proyek bisa
sama, tetapi tidak dengan produktivitas sumber daya manusia bahkan dengan pekerja yang sama.
Oleh karena itu, mencari produktivitas sumber daya manusia yang kemudian disebut produktivitas
kelompok kerja sangat diperlukan agar bisa dilakukan perbaikan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Cara yang digunakan untuk mendapatkan nilai produktivitas kelompok kerja dilapangan pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode work sampling. Pada penelitian ini dilakukan
pengamatan selama 14 hari kerja untuk pekerjaan pemasangan tulangan balok dan kolom.
Pengamatan dilakukan selama 7 jam kerja sehari yang dimulai pada pukul 08.00-12.00 WIB,
dilanjutkan pada pukul 13.00-16.00. tanpa jam kerja lembur.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
produktivitas kelompok kerja pemasangan tulangan balok dan kolom sebesar 415 kg/jam,
produktivitas rata-rata tenaga kerja sebesar 157,698 kg/OH. Produktivitas menurut Standar Nasional
Indonesia (SNI) 7394-2008 untuk tukang besi sebesar 200 kg/OH. Produktivitas menurut Permen
PUPR No. 28/PRT/M/2016 untuk tenaga kerja (tukang besi) sebesar 71,429 kg/OH. Analisis data
menunjukan perbandingan antara produktivitas menurut SNI 7394-2008 dengan produktivitas ratarata
tukang besi sebesar 0,788 kali.Sedangkan perbandingan antara produktivitas menurut Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016 dengan produktivitas rata-rata tukang besi sebesar 2,208 kali. Untuk perolehan produktivitas yang lebih tinggi, maka diperlukan pemilihan penggunaan metode dan teknologi yang lebih sesuai, pebaikan pada manajemen lapangan dan lingkungan kerja serta melakukan pembenahan pada faktor manusianya. | en_US |