WL-Port (Waste Laundry Portable) Sebagai Sarana Pengelolaan Limbah Laundry Menggunakan Konsep Fitoremediasi dan Filtrasi
Abstract
Kegiatan Usaha laundry merupakan usaha yang sangat berkembang di-era modern
dikarenakan menawarkan kemudahan untuk aktivitas mencuci pakaian, didukung
dengan semakin bertambahnya jumlah mahasiswa di Kota Yogyakarta yang semakin
meningkat setiap tahunnya. Dengan semakin banyaknya usaha laundry maka akan
sangat sulit untuk mengontrol kualitas air hasil dari sisa pencucian atau air limbah
laundry. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan air yang
dapat menyebabkan eutrofikasi dan kekeruhan air. Kandungan dari pencemar limbah
laundry akan mengganggu aktivitas biota air untuk berkembang. Teknologi yang
digunakan untuk mencegah pencemaran air limbah laundry saat ini masih jarang
digunakan dan cenderung mahal. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan bahan
yang mudah diperoleh yaitu tanaman kayu apu dengan teknik fitoremediasi dengan
tujuan dari penelitian untuk mengetahui kemampuan reduksi dari reaktor dan variasi
jumlah tanaman yang optimum untuk mereduksi polutan limbah laundry. Variabel
yang digunakan berupa jumlah tanaman kayu apu pada 3 reaktor. Reaktor 1
menggunakan 10 tanaman, reaktor 2 menggunakan 15 tanaman, dan reaktor 3
menggunakan 20 tanaman. Kayu apu yang digunakan terlebih dahulu diaklimatisasi
agar bisa beradaptasi dengan air limbah laundry dan pengunjian dilakukan selama 14
hari. Perubahan fisik pada tanaman terlihat signifikan dari hari ke-0 hingga hari ke-14
menjadi layu dan akar serabut kayu apu tidak kokoh. Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa kemampuan terbesar dalam menyisihkan removal yakni pada reaktor 3 dengan
tingkat removal 89% COD atau atau setara dengan 50 mg/L, fosfat sebesar 58% atau
setara dengan 3,51 mg/L, TSS sebesar 20% atau setara dengan 104 mg/L.
Collections
- Environmental Engineering [1435]