Show simple item record

dc.contributor.advisorWilli Ashadi, S.H.I., M.A.
dc.contributor.author17323080 Fakhrurrazi
dc.date.accessioned2021-08-10T00:58:09Z
dc.date.available2021-08-10T00:58:09Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31463
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana peran UNPO dalam upaya kemerdekaan Aceh tahun 2005-2020. Pada tahun 2005 Aceh dan Indonesia menyepakati perjanjian perdamaian yang dikenal MoU Helsinki. Sebelumnya, sejak tahun 1991 Aceh memang sudah menjadi anggota UNPO. Namun, pada tahun 2008 keanggotaannya dihentikan atas permohonan Malek Mahmud karena sudah mencapai kesepakatan perdamaian dengan Indonesia. Namun, pada 2014 Aceh kembali bergabung dengan UNPO. Aceh bergabung kembali dengan UNPO karena Indonesia belum bisa menyelesaikan permasalahan Hak Asasi Manusia di masa lalu. Tidak hanya itu, mereka yang belum puas dan menginginkan kemerdekaan. Dengan begitu Aceh kembali menjadi anggota UNPO, dimana mereka ingin memperjuangkan kembali sebagai negara yang berdaulat dengan peranan UNPO. UNPO merupakan organisasi yang tidak terwakili yang mewadahi forum internal maupun eksternal bagi keanggotaannya. Kata Kunci : UNPO, Aceh, Kemerdekaan, Perananen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectUNPOen_US
dc.subjectAcehen_US
dc.subjectKemerdekaanen_US
dc.subjectPerananen_US
dc.titleAnalisis Peran Unrepresented Nations and Peoples Organization (UNPO) dalam Upaya Kemerdekaan Aceh Tahun 2005 – 2020en_US
dc.Identifier.NIM17323080


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record