Strategi Anti-Censorship Movement dalam Menyikapi Kebijakan Sensor di Cina Tahun 2000-2013
Abstract
Dewasa ini, penggunaan internet diberbagai belahan dunia kian meningkat. Kehadiran
internet menjadikan pergerakan lintas batas negara dan pertukaran nilai-nilai secara global
semakin mudah. Massifnya pengguna internet di Cina cukup menimbulkan kekhawatiran dan
mendorong pemerintah Cina untuk menerapkan kebijakan censorship terhadap masyarakatnya.
Kompleksitas permasalahan censorship akhirnya memicu anti-censorship movement untuk
melakukan beberapa upaya sebagai bentuk perlawanan dalam menyikapi kebijakan censorship di
Cina. Untuk itu, penelitian ini akan membahas mengenai bahagaimana kemudian anti-censorship
movement menyikapi kebijakan censorship di Cina. Penelitian ini akan menggunakan konsep
Transnational Advocacy Network (TAN) untuk menjelaskan strategi yang digunakan oleh anticensorship
movement, dimana didalamnya terdapat tiga poin strategi yang berhasil dilakukan
oleh anti-censorship movement yaitu information politic, symbolic politic, dan leverage politic
dan satu yang belum terlaksana yaitu accountability politic. Keterbatasan anti-censorship
movement dalam memperjuangkan isu yang mereka bawa belum berhasil membuat pemerintah
Cina berkomitmen untuk merubah kebijakan sensor di Cina. Hal ini pula yang kemudian menjadi
alasan strategi accountability politic belum dapat dilaksanakan.
Kata kunci: censorship, anti-censorship movement, Cina, Transnational Advocacy Network
(TAN)
Collections
- International Relations [596]