Emisi Gas Karbondioksida (CO₂) dari Budidaya Padi Organik
Abstract
DEWI ANJANI. Emisi Gas Karbondioksida (CO2) Dari Budidaya Padi Organik. Dibimbing oleh AZHAM UMAR ABIDIN, SKM, MPH dan DR. NUR AINI ISWATI HASANAH, S.T., M.Si.
Budidaya padi adalah salah satu penyebab terjadinya peningkatan emisi GRK yang dilepaskan ke atmosfer berupa gas CO2. Dengan meningkatnya emisi GRK akan berdampak buruk terhadap kehidupan terutama pada sektor pertanian serta dapat mengkhawatirkan adanya masalah baru terhadap keberlanjutan produksi pertanian. Penilitian ini menggunakan 2 perlakuan yaitu dengan budidaya padi konvensional dan budidaya padi SRI. Penambahan bahan organik pada padi dapat meningkatkan emisi CO2 yang di produksi dari tanah dan padi menuju atmosfer. Pengujian dilakukan untuk menghitung total emisi CO2 lahan padi sawah organik dan menganalisis pengaruh kondisi lingkungan mikro terhadap potensi emisi gas CO2 pada lahan padi sawah organik. Pengambilan sampel gas diambil setiap 2 minggu sekali pada musimhujan. Sampel yang di uji yaitu organik konvensional (OK) dan organik SRI (OS). Total fluks emisi CO2 pada OK lebih tinggi dibandingkan dengan total fluks emisi OS karena penyerapan CO2 pada padi OK lebih besar dibandingkan OS. Nilai fluks OK sebesar 1,196 kg/ m2 sedangkan OS 0,729 kg/ m2 pada lahan budidaya padi. Kondisi lingkungan mikro berpengaruh terhadap fluks emisi gas CO2. Pengaruh suhu udara, pH, dan kelembapan Tanah mengalami hubungan kecenderungan negatif terhadap emisi gas CO2. Untuk pengaruh kelembapan udara, suhu tanah, potensial redoks (Eh) memiliki hubungan kecenderungan positif terhadap emisi gas CO2.
Kata kunci: Budidaya padi, gas Karbondiokasida (CO2), konvensional lingkungan mikro, SRI.
Collections
- Environmental Engineering [1430]