Pengaruh Salep Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) Terhadap Jumlah Sel Fibroblas Pada Fase Proliferasi Penyembuhan Luka Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2
Abstract
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang dapat
menyebabkan terganggunya proses penyembuhan luka. Pada luka kronis, migrasi
fibroblas pada fase proliferasi akan mengalami penurunan. Sel fibroblas merupakan sel
yang berperan penting pada fase proliferasi dalam penyembuhan luka. Kandungan
Flavonoid dalam Phaleria macrocarpa (PM) memiliki aktivitas antioksidan dan dapat
mempercepat penyembuhan luka pada DM tipe 2.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian salep ekstrak metanol daging buah mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap jumlah fibroblas pada fase proliferasi hewan
coba DM Tipe 2.
Metode: Dua puluh tikus putih Rattus novergicus galur Sprague-Dawley dibagi
menjadi empat kelompok yaitu K1 (kontrol sehat); K2 (tikus DM yang akan diberikan
placebo); K3, K4 dan K5 (tikus DM yang diberikan salep ekstrak daging buah mahkota
dewa dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%). Hewan uji kemudian diinduksi DM tipe
2 dengan injeksi NAD (230 mg/kgBB), selang 15 menit dilanjutkan dengan pemberian
STZ (65 mg/kgBB) secara intraperitoneal. Dibuat perlukaan menggunakan punch
biopsy dengan diameter 5 mm dan diberi perlakuan selama 7 hari. Selanjutnya
dilakukan terminasi pada hari ke-8, kemudian dibuat preparat histologis menggunakan
pewarnaan HE dan dilakukan penghitungan jumlah sel fibroblas.
Hasil: Jumlah sel fibroblas pada K4 (9.13±5.23) memiliki rerata tertinggi
dibandingkan dengan K1 (3.80±1.12), K2 (2.93±2.62), K3 (5.06±1.87) dan K5
(8.59±2.27). Uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD
membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara K4 dengan
kelompok lainnya.
Kesimpulan: Pemberian salep ekstrak daging buah mahkota dewa dapat
meningkatkan rerata jumlah sel fibroblas.
Collections
- Medical Education [2286]