Pengaruh Pemakaian Chemcrete pada Lapis Keras Lentur SMA +S
Abstract
Dalam pelaksanaan pembangunan jalan raya dewasa ini banyak dihadapkan pada tantangan peningkatan kualitas, baik terhadap jalan yang akan dibangun ataupun pemeliharaannya. Selain itu harus dipilih suatu cara yang paling efisien untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Dengan latar belakang tersebut penulis mencoba additive Chemcrete sebagai solusi pemecahannya, yang mana diterapkan pada campuran Split Mastic Asphalt +Selulosa (SMA +S). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari perilaku dan membandingkan campuran SMA +S yang memakai additive chemcrete dengan campuran SMA +S yang tidak memakai additive chemcrete dengan mengacu pada spesfikasi Bina Marga. Bahan vang digunakan adalah berupa agregat kasar, agregat halus dan filler dan stone crusher P.T. Gebyar Selo Artha Mas, Yogyakarta. Aspal AC 60/70 dan serat selulosa yang digunakan dan P.T. Perwita Karya Yogyakarta, Sedangkan untuk additive Chemcrete berasal dari P.T. Petrochemindo Purnama, Jakarta. Variasi kadar aspal yang digunakan adalah 6%, 6.5%, 7%, 7.5% dan berat campuran, kadar serat selulosa adalah 0.3% dan berat campuran, serta kadar additive Chemcrete adalah 0.2 % dari berat aspal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa additive chemcrete menaikkan nilai stabilitas pada kadar aspal rendah dan menurunkan stabilitas pada kadar aspal tinggi. Dengan demikian additive chemcrete membutuhkan kadar aspal lebih rendah dibandingkan dengan campuran yang tidak memakai additive chemcrete. Additive chemcrete menurunkan nilai VITM, menaikkan nilai VFWA, dan memperbesar nilai flow serta menurunkan nilai Marshall Quotient bila dibandingkan dengan campuran yang tidak memakai additive chemcrete, tetapi perubahan yang ditimbulkan masih masuk dalam spesifikasi. Additive chemcrete dapat menjadi alternatif untuk digunakan pada lalu lintas sedang dengan durabilitas dan fleksibilitas yang baik.
Collections
- Civil Engineering [4192]