Hubungan Lemak Viseral Dan Lemak Subkutan Yang Diukur Dengan Metode Bia (Bioelectric Impedance Analysis) Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Abstract
World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor komorbid global dan diperkirakan telah menyebabkan 9,4 juta kematian dan 7% beban penyakit yang diukur dalam Disability Adjusted Life Year (DALY). Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah lemak tubuh yang terdiri dari lemak viseral dan lemak subkutan. Lemak viseral diduga memiliki gen angiotensinogen yang lebih banyak dibandingkan lemak subkutan, sehingga berpengaruh terhadap tekanan darah. Lemak subkutan diduga memproduksi lebih banyak leptin dibandingkan lemak viseral sehingga memacu aktivitas sistem saraf simpatis yang akan meningkatkan tekanan darah.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Subjek merupakan mahasiswa aktif fakultas kedokteran yang bersedia mengikuti penelitian, dengan jumlah sampel 45 orang, yang terdiri dari 27 laki-laki dan 18 perempuan. Lemak visceral dan Lemak subkutan diukur menggunakan metode BIA dengan karada scale, sedangkan tekanan darah diukur menggunakan spigmomanometer air raksa. Penelitian ini diuji menggunakan aplikasi SPSS dengan korelasi spearman.
Hasil: Lemak viseral memiliki hubungan yang signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik (p=0,002 dan p=0,003), sedangkan lemak subkutan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik (p=0,072 dan p=0,419).
Kesimpulan: Lemak visceral memiliki hubungan terhadap tekanan darah, sedangkan lemak subkutan tidak memiliki hubungan terhadap tekanan darah pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Collections
- Medical Education [2286]