Pengaruh Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Pada Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Tulakan
Abstract
Kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di Indonesia mencapai angka 10,2% dari keseluruhan kelahiran di Indonesia tahun 2013. Jawa Timur menyumbang angka berat bayi lahir rendah BBLR terbanyak di pulau Jawa dengan 3 daerah terbanyak yaitu Probolinggo, Sampang, dan Pacitan. BBLR menyebabkan morbiditas dan mortalitas jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu penyebab BBLR adalah pertambahan berat badan ibu (PBBI) hamil kurang.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pertambahan berat badan ibu hamil pada kejadian BBLR serta mengetahui distribusi karakteristiknya
Metode : Penelitian ini menggunakan metode case-control dengan populasi penelitian adalah ibu hamil yang tercatat pada laporan bayi baru lahir (LBBL) di wilayah kerja Puskesmas Tulakan periode 2017-2019. Sampel penelitian diambil dengan cara consecutive sampling pada kelompok kontrol dan mengambil semua kasus BBLR yang memenuhi kriteri penelitian. Data diambil dari LBBL dan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Analisis data menggunakan Chi-square dan regresi logistik serta distribusi karakteristik dianalisa secara deskriptif.
Hasil : Tidak terdapat karakteristik ibu yang signifikan secara statistik tetapi pada variabel jumlah kunjungan ANC memberikan kemaknaan secara klinis. PBBI trimester II dan III menunjukkan hasil signifikan dengan OR 3,014 (1,149-7,903). Setelah dikontrol dengan jumlah kunjungan ANC, OR yang didapatkan sebesar 2,7 (1,030-7,210).
Simpulan : Terdapat pengaruh antara pertambahan berat badan ibu hamil pada BBLR. Temuan ini mendukung rekomendasi IOM 2009 sebagai acuan untuk mengamati nutrisi ibu hamil
Collections
- Medical Education [2290]