Uji Aktivitas Antioksidan Dan Toksisitas Tingtur Kemenyan Toba (Styrax Paralleoneurus): Studi In Vitro
Abstract
Latar belakang: pemanfaatan getah dari pohon kemenyan Toba (Styrax
paralleoneurus) di Indonesia masih minim dan penggunaanya dalam bidang
kesehatan juga terbatas. Padahal, kemenyan Toba memiliki aktivitas farmakologis
yang bermanfaat dan tidak menimbulkan efek toksik. Penggunaan antioksidan
sintetik sering digunakan, jika berlebihan dapat memberikan dampak negatif.
Penelitian sebelumnya menggunakan metanol sebagai pelarut untuk menguji
aktivitas farmakologis padahal pelarut ini bersifat keras terhadap kulit.
Tujuan penelitian: tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan
tingtur kemenyan Toba yang dilarutkan dalam etanol dan mengetahui kadar
toksiknya.
Metode: metode yang digunakan berupa uji in vitro; uji antioksidan dan toksisitas.
Pada uji antioksidan digunakan metode 2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl-hydrate
(DPPH) dengan kontrol positif vitamin C dan uji toksisitasnya menggunakan Brine
Shrimp Lethality Test (BSLT) atau Nauplius. Analisis uji antioksidan menggunakan
regresi linear setelah menghitung persentase antioksidan dan toksisitas
menggunakan analisis probit setelah menghitung persentase kematian Nauplius.
Hasil: pada uji antioksidan menunjukan aktivitas antioksidan yang sangat lemah
dengan the half-maximal inhibitory concentration (IC50) sebesar 33,7 g/L. Pada uji
toksisitas didapatkan the half-maximal lethal dose (LD50) sebesar 8,006 g/L yang
dikatakan sebagai zat tidak toksik.
Kesimpulan: berdasarkan hasil uji in vitro yang telah diperoleh menunjukan
toksisitas kemenyan rendah namun aktivitas antioksidannya sangat lemah,
sehingga penelitian lanjutan diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian.
Collections
- Medical Education [2279]