Analisis Keseimbangan Lini Perakitan Pada Assembly Line Komponen Drive Rib 1 Airbus A-380 (Studi Kasus : PT. Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Jawa Barat)
Abstract
PT. Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri dirgantara. Dari berbagai macam jenis komponen pesawat Airbus yang dibuat di
perusahaan ini, Drive Rib 1 dari pesawat Airbus A380 adalah produk yang paling
kompleks perakitannya dengan 10 tahap perakitan pada 4 stasiun kerja. Pada lini
perakitan tersebut didapati ketidakseimbangan lini perakitan sehingga menyebabkan
perbedaan waktu antara waktu perencanaan dengan waktu aktual sebesar 53,58 jam. Pada
lini perakitan ini, keterkaitan antar elemen kerja sangatlah erat sehingga semua elemen
harus dikerjakan secara berurutan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka
dilakukan penyeimbangan lini perakitan dengan metode assembly line balancing
sehingga keterlambatan (delay) dapat diminimalisir. Metode penyeimbangan lini
perakitan yang digunakan untuk kasus ini adalah model heuristik (Kilbridge Wester
Method) yang dikombinasikan dengan diagram fishbone untuk membantu
mendeterminasi penyebab dari keterlambatan dan keseimbangan tersebut, sehingga
didapatkan langkah yang tepat untuk menangani permasalahan tersebut. Penelitian ini
berhasil menemukan tingkat efisiensi, balance delay, dan indeks permulusan dari lini
perakitan Drive Rib 1 A380 saat ini adalah 6,111%, 93,889%, dan 128,7, juga berhasil
menentukan jumlah stasiun kerja optimal untuk lini perakitan tersebut yaitu sebanyak 1
stasiun dengan pengurangan waktu tersedia dari 3 tahun menjadi 1 tahun.
Collections
- Industrial Engineering [2224]