| dc.description.abstract | Di Indonesia penyandang disabilitas terus mengalami peningkatan, tahun 2003, 2006, 2009, dan 2012 secara berturut turut sebesar 0,69% , 1.38% , 0.92% , dan 2,45% dari total penduduk Indonesia. Dari data tersebut 10,26% mengalami disabilitas keterbatasan dalam berjalan dan atau menaiki tangga, dimana 2.432.000 orang mengalami sedikit kesulitan dan 616.000 mengalami kesulitan (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan prostesis namun pengembangan prostesis di Indonesia masih sangat minim. Pengembangan prostesis adjustable telah dilakukan beberapa kali seperti pada paten US4161042, US6663670, serta tugas akhir dari Arie Setiadi. Pada penelitian ini dikembangkan prostesis bawah lutut dengan adjustable shank berbasis ulir yang menggunakan sistem mur dan baut kemudian digabungkan dengan sistem pasak. Sistem ini memungkinkan perubahan panjang prostesis yang lebih detail lagi sehingga lebih dapat menyesuaikan dengan kaki pengguna. Dengan menggunakan sistem ini prostesis memiliki beberapa keunggulan seperti produksi yang lebih cepat karena bagian – bagian prostesis dapat dibuat secara terpisah. Kemudian juga kenyamanan penggunaan prostesis yang apabila pengguna bertambah tinggi dapat diatur ulang ukuran prostesis sesuai dengan yang diinginkan. | en_US |
