Evaluasi Pola Pengobatan Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta Periode Januari – Desember 2018
Abstract
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat. Skizofrenia memiliki 2 gejala
yaitu: gejala positif seperti delusi, halusinasi dan gejala negatif seperti
berkurangnya ekspresi emosi dan berkurangnya minat untuk melakukan apapun.
Antipsikotik merupakan obat utama yang paling efektif untuk menangani paseien
skizofrenia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik
pasien, dan untuk mengetahui pola penggunaan antipsikotik pada pengobatan
pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Grhasia. Penelitian ini dilakukan
menggunkan metode deskripsi dengan pendekatan cross sectional di RSJ Grhasia
dan data diambil menggunakan data rekam medik. Pengolahan dan analisis pada
penelitian ini menggunakan metode analisis univariat dan data disajikan dalam
bentuk tabel, dan persentase. Hasil penelitian yang didapat terkait data
karakteristik yang paling banyak yaitu jenis kelamin laki – laki (55%), usia
dewasa (57%), pendidikan SMA/SMK (48%), pekerjaan tak kerja (82%), dan
jenis diagnosis F20.3 (skizofrenia tak terinci) 54%. Pola pengobatan antispikotik
yang digunakan adalah antispikotik kombinasi (92%) dan antispikotik tunggal
(8%). Antispikotik tunggal yang paling sering yaitu klozapin (4%) dan
antipsikotik kombinasi yang paling sering adalah resperidon dengan klozapin
(23%).
Collections
- Pharmacy [1444]