Analisis Metode Titik Awal Pekerjaan Pemasangan Keramik Sebagai Upaya Optimalisasi Sisa Material (Studi Kasus Rencana Gedung Rumah Sakit Xyz)
Abstract
Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding sebagai tempat
dilakukannya aktivitas sesuai dengan fungsi bangunan. Agar penghuni bangunan merasa nyaman
maka lantai perlu ditutup dengan material penutup. Pada perencanaan gedung rumah sakit XYZ di
kabupaten Batang item pekerjaan penutup lantai dan dinding adalah pekerjaan arsitektural yang
memiliki bobot pekerjaan yang cukup besar dibandingkan dengan item pekerjaan lain yaitu
mencapai 5,21%. Keramik yang sudah terpotong tidak dapat digunakan lagi sehingga menjadi salah
satu faktor risiko sisi biaya. Pada tahap analisis data dilakukan beberapa skenario berupa perubahan
rencana titik awal pemasangan keramik untuk mendapatkan rencana yang paling efisien. Titik awal
yang menghasilkan jumlah material sisa paling sedikit pada lantai basement adalah titik awal
rencana dua. Titik awal yang menghasilkan jumlah material sisa paling sedikit pada lantai dasar
adalah titik awal rencana satu. Titik awal yang menghasilkan jumlah material sisa paling sedikit
pada lantai 2 adalah titik awal rencana eksisting. Titik awal yang menghasilkan jumlah material sisa
paling sedikit pada lantai 3 adalah titik awal rencana satu. Jumlah material sisa dan nilai anggaran
yang terbuang memiliki perbedaan yang signifikan pada setiap versi penentuan titik awal keramik
sehingga digunakan sebagai dasar keputusan penentuan titik awal pemasangan keramik. Jika
dibandingkan dengan nilai material terbuang yang ditetapkan oleh SNI 7395:2008, maka pelaksana
dalam hal ini adalah kontraktor masih mendapatkan profit atau keuntungan maksimal secara teoritis
adalah sekitar 9,00 % untuk pekerjaan keramik ukuran 60 x 60 cm, sedangkan untuk pekerjaan
keramik ukuran 40 x 40 cm lebih kecil yaitu maksimal 4,0%.