Perancangan Kampung Vertikal Di Bantaran Sungai Gajah Wong Yogyakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan
Abstract
Kepadatan penduduk di kota Yogyakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Terlihat dari banyaknya masyarakat pendatang dari luar kota Yogyakarata yang
menempati lahan-lahan sempit untuk membangun rumah sementara, seperti lahan yang
rawan bencana banjir. Salah satu kawasan rawan banjir adalah di kawasan bantaran
sungai GajahWong, yang terletak di kampung Gowok. Kampung Gowok merupakan
kawasan padat penduduk, dimana mayoritas masyarakatnya berpenghasilan menengah
kebawah. Kawasan ini terletak di tengah kota Yogyakarta. Dan memiliki intensitas
masyarakat yang padat, hal ini menyebabkan beberapa masyarakat kampung Gowok
yang membangun rumah tepat dibibir sungai, sehingga membuat tanah dipinggir sungai
menjadi menurun dan mengakibatkan banjir bila musim penghujan tiba. Perancangan
kampung vertikal ini bertujuan untuk merancang permukiman di bantaran sungai
GajahWong menjadi sebuah kampung yang menerapkan konsep Arsitektural
Berkelanjutan, metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan literatur
diantaranya, pengolahan Ruang Terbuka Hijau (RHT), landscape sungai, dan respon
masyarakat terhadap perancangan kampung vertikal.
Perancangan kampung vertikal dilaksanakan melalui pengolahan lahan 34.000 m2
dengan mempertimbangkan lingkungan sekitar bantaran sungai. Kebutuhan hunian
sebanyak 112 unit hunian dengan jumlah 100 kk, dimana 12 unit disewakan kepada
masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal. Dimana pembangunan harus sesuai
dengan aktivitas serta aksesbilitas penduduk asli yang ada disekitaran site dan dapat
berkelanjutan.
Collections
- Architecture [3718]