Pra Rancangan Pabrik Magnesium Sulfat Heptahidrat dari Magnesium Karbonat dan Asam Sulfat dengan Kapasitas 70.000 Ton/Tahun
Abstract
Magnesium sulfat merupakan bahan kimia yang di butuhkan di Industri Indonesia.
Salah satu jenis magnesium sulfat adalah garam epsom atau magnesium sulfat
heptahidrat yang mengandung mineral-mineral magnesium. Namun saat ini belum
ada pabrik yang memproduksi bahan kimia tersebut di Indonesia. Bahan baku
yang sudah tersedia di Indonesia salah satunya asam sulfat mendukung untuk
didirikannya pabrik tersebut. Untuk mengurangi impor magnesium sulfat
heptahidrat direncanakan akan didirikan pabrik magnesium sulfat heptahidrat
dengan kapasitas 70.000 ton/tahun. Proses pembuatan magnesium sulfat
heptahidrat ini membutuhkan magnesium karbonat (MgCO3) sebanyak 29159,62
ton/tahun dan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 40823,47 ton/tahun sebagai bahan
baku. Proses ini menghasilkan produk magnesium sulfat heptahidrat dengan
kemurnian 99,5%. Direncanakan, pembangunan pabrik dimulai pada tahun 2025
di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330
hari dengan pekerja sebanyak 172 orang. Proses produksi berlangsung secara
istohermal pada tiga Continous stiring reactor tank (RATB) yang disusun secara
seri pada kondisi operasi 650C dan tekanan satu atm. Proses reaksi berlangsung
eksotermis sehingga dilengkapi jaket pendingin untuk mempertahankan suhu
operasi. Perbandingan komponen umpan mol reaktan antara magnesium karbonat
dengan asam sulfat adalah 1:1,2. Dengan kondisi operasi tersebut dan mengacu
pada jurnal dan paten yang ada, nilai konversi didapat sebesar 95-98 %. Dalam
menunjang proses produksinya, diperlukan air untuk proses utilitas sebanyak
105.293 kg/jam dan 705,926 kW listrik yang disediakan oleh PLN, serta
generator sebagai cadangan. Berdasarkan analisa kelayakan diperoleh Break Event
Point (BEP) sebesar 40,06 % dan Shut Down Poin (SDP) pada angka 17,11%
serta Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 25,22% dibandingkan dengan
bunga deposito bank di Indonesia sebesar 4,0%. Return On Investment sesudah
pajak (ROI a) sebesar 16,72 % (batas minimum sebesar 11%) dan Pay Out Time
setelah pajak (POT a) sekitar 5,98 tahun. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka
pabrik magnesium sulfat heptahidrat yang akan didirikan dapat dikatakan layak
untuk didirikan dan dapat dikatakan menarik untuk berinvestasi.
Collections
- Chemical Engineering [1177]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
PRA RANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM KARBONAT DAN ASAM SULFAT KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN
Tria Citra Hapsari, 14521343 (Universitas Islam Indonesia, 2019-02-19)Magnesium sulfat heptahidrat banyak dibutuhkan di industri Indonesia, namun belum adanya pabrik yang memproduksi bahan kimia tersebut di Indonesia. Bahan baku yang sudah tersedia di Indonesia yaitu dolomit dan asam sulfat ... -
PRA RANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM KARBONAT DAN ASAM SULFAT KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN
Giffari Muslim Alyaum, 14521183 (Universitas Islam Indonesia, 2019-02-19)Magnesium sulfat heptahidrat banyak dibutuhkan di industri Indonesia, namun belum adanya pabrik yang memproduksi bahan kimia tersebut di Indonesia. Bahan baku yang sudah tersedia di Indonesia yaitu dolomit dan asam sulfat ... -
Pengaruh Serangan Magnesium Sulfat dan Penambahan Fly Ash terhadap Kuat Desak Beton
Putro, Sarwono; Nain, Elfandi (UII Yogyakarta, 1998)Beton merupakan bahan komposit dan beberapa bahan material pembentuk. Kualitas beton ini ditentukan oleh kualitas bahan material pembentuk beton dan mix design, sehingga didapat hasil beton yang benar-benar berkualitas, ...