Analisa Perbandingan Produktivitas dan Harga Satuan Pekerjaan Pemasangan Bata Ringan pada Analisa Lapangan dengan Permen PUPR
Abstract
Produktivitas secara umum dapat diartikan dengan hasil kerja yang diperoleh lalu
dibandingkan dengan waktu pelaksanaan pekerjaan. Produktivitas akan berbanding lurus dengan
banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan. Analisis produktivitas merupakan sebuah koefisien
yang digunakan dalam suatu pekerjaan yang berguna untuk menghitung harga satuan pekerjaan.
Analisis produktivitas juga dapat digunakan untuk meminimalisir biaya yang berlebihan. Analisis
produktivitas dalam pekerjaan pemasangan dinding bata ringan sangat berguna bagi pihak kontraktor
maupun bagi pihak pemborong. Produktivitas tenaga kerja harus dilakukan secara optimal untuk
menentukan biaya pekerjaan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Digunakan metode
pengukuran tenaga kerja di lapangan (jam, hari atau tahun) dalam menganalisis produktivitas. Hasil
yang didapat diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang
dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan langsung
dengan cara mengamati hasil pekerjaan di lapangan pada pekerjaan pemasangan dinding bata ringan
yang dilakukan pada waktu normal yaitu jam 08.00 – 16.00. Data yang diambil nantinya akan diolah
untuk mendapatkan nilai koefisien produktivitas dan pada akhirnya akan dibandingkan dengan
koefisien pada Peraturan Menteri PUPR 28/PRT/M/2016. Setelah mendapatkan perbandingan nilai
koefisien maka perhitungan biaya akan dibandingkan antara biaya dengan acuan analisa di lapangan,
Peraturan Menteri PUPR, dan harga borongan. Berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan di
lapangan didapatkan hasil nilai koefisien pekerjaan sebesar 0,0922 untuk tukang, 0,0922 untuk
pekerja, dan 0,0307 untuk kepala tukang dan mandor. Hasil tersebut lebih besar 7.27 kali lebih
produktif dibandingkan dengan koefisien Peraturan Menteri PUPR yaitu sebesar 1.300 untuk tukang,
0,671 untuk pekerja dan 0,003 untuk kepala tukang dan mandor. Setelah didapatkan perbandingan
koefisien pekerjaan maka didapatkan biaya sebesar Rp. 19.059 dengan analisa lapangan, Rp.
151.480 dengan perhitungan Peraturan Menteri PUPR. Secara perhitungan, analisa di lapangan lebih
mendekati dengan biaya borongan yaitu Rp. 30.000.
Collections
- Civil Engineering [4205]