Pengaruh Curah Hujan dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Tegal
Abstract
Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang timbul seiring terjadinya banjir. Kota Tegal adalah daerah yang rawan banjir, yang memungkinkan berkembangnya penyakit demam berdarah. Kejadian luar biasa demam berdarah sering kali terjadi pada penduduk Kota Tegal. Inciden rate(IR) I angka kesakitan pada Kota Tegal yang berjumlah 24,9 sudah melampaui target nasional, yaitu < 3/10.000 penduduk (Dinas Kesehatan Kota Tegal). Dari keadaan yang semacam ini maka dilakukan suatu analisis yang berkaitan dengan berkembangnya penyakit demam berdarah. Diantaranya pengujian : infiltrasi tanah, korelasi antara curah hujan terhadap laju infiltrasi. Disamping itu juga dilakukan analisis perilaku masyarakat Kota Tegal pada kawasan yang terserang nyamuk demam berdarah. Penelitian pada infiltrasi tanah digunakan alat uji ring infiltrometer, selanjutnya hasil dari pengujian ring infiltrometer diolah menggunakan metode Horton. Pada pengujian korelasi curah hujan terhadap laju infiltrasi, digunakan data hujan tahun 2004 dari Badan Meteorologi dan Geofisika Kota Tegal. Sedangkan untuk analisis perilaku masyarakat dibagikan kusioner pada masyarakat daerah rawan demam berdarah. Dari analisis perilaku masyarakat didapatkan hasil bahwa walaupun pola hidup masyarakat telah/masuk dalam kategori baik (sadar akan bahaya demam berdarah), serta dari Pemerintah Daerah telah melakukan upaya pencegahan, ternyata tetap ada penderita demam berdarah pada Kelurahan Kota Tegal, hal ini dimungkinkan oleh adanya faktorfaktor lain yang mungkin lepas dari pengamatan peneliti. Namun sebaliknya ada beberapa wilayah pada Kelurahan-kelurahan Kota Tegal yang pola hidup/perilaku masyarakatnya kurang sadar akan bahaya demam berdarah, justru hampir tidak terdapat/sedikit dijumpai penderita demam berdarah. Sedangkan dari analisis korelasi curah hujan terhadap daya infiltrasi didapatkan dari 12 Kelurahan yang diuji daya infiltrasinya hanya beberapa yang menghasilkan genangan yang disinyalir merupakan salah satu tempat untuk berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. Namun secara keseluruhan hampir tidak ditemukan adanya genangan air tanah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari perilaku masyarakat tidak ditemukan korelasi dengan adanya penyakit demam berdarah, begitu pula dengan genangan air tanah yang selama ini dikait-kaitkan dengan penyakit demam berdarah. Dimungkinkan ada faktor-faktor lain yang mendukung penyebab terjadinya demam berdarah.
Collections
- Civil Engineering [4205]