Show simple item record

dc.contributor.advisorMukhammad Andri Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D
dc.contributor.authorDamei Dwi Listanta
dc.date.accessioned2021-07-03T05:21:41Z
dc.date.available2021-07-03T05:21:41Z
dc.date.issued2020-10-26
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/29966
dc.description.abstractPenggunaan access point di Universitas Islam Indonesia yang masif dapat memberikan pengaruh ke lingkungan. Universitas Islam Indonesia memiliki 752 access points aktif per September 2020. Access points memberikan dampak lewat konsumsi energi yang dibutuhkan. Semua access points tersebut selama sehari penuh tidak dimatikan. Bila dikaitkan dengan lingkungan maka jawaban yang didapat adalah access points menjadi sumber pemborosan energi listrik. Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber pembangkit listrik. Sumber pembangkit listrik mengeluarkan karbon dioksida yang mana dapat menyebabkan pemanasan global dan peningkatan air laut. Jadi Universitas Islam Indonesia yang memiliki access points dengan jumlah lebih dari 700 unit secara tidak langsung menyumbangkan karbon dioksida akibat salah satu penggunaan alat elektronik yang hidup selama 24 jam. Pemborosan access points dapat dikurangi dengan melakukan pendekatan berbasis teknologi. Pendekatan teknologi menerapkan teknologi yang ada untuk dijadikan sebagai alat untuk membantu mengurangi konsumsi listrik access points. Salah satu pendekatan teknologi yang langsung dapat diterapkan adalah pemanfaatan EnergyWise. EnergyWise merupakan fitur teknologi dari Cisco yang memiliki fungsi untuk manajemen daya. Penerapan bisa mudah dilakukan sebab fitur ini sudah ada di peralatan Cisco switch. EnergyWise dapat dikombinasikan dengan Ansible untuk menjalankan automasi dan Cron untuk membuat sebuah sistem penjadwalan. Penjadwalan dilihat dari data penggunaan access points sebelumnya, ditemukan bahwa penggunaan access points ketika memasuki jam 7 malam ke atas mulai sepi dan ketika libur semester tidak ada mahasiswa/i yang menetap untuk menggunakan access points. Informasi inilah yang bisa menjadi basis penjadwalan untuk access points dimatikan. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah penulis mendapatkan bahwa access points dapat dihemat konsumsi energi listriknya dengan mematikan port dari access points yang menggunakan kabel LAN sebagai sumber daya listrik. Satu access points dapat mengonsumsi listrik hingga 11 watt, jumlah ini dapat berbeda tergantung dari access points yang digunakan. Selain dapat menghemat penggunaan energi, biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik juga dapat berkurang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEfisiensi energien_US
dc.subjectaccess pointsen_US
dc.subjectswitchen_US
dc.subjectEnergywiseen_US
dc.subjectlingkungan hidupen_US
dc.titleGreen Wifi Infrastructureen_US
dc.Identifier.NIM14523241


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record