Pengaruh Pemberian Mentega Putih Terhadap Kadar Malondialdehyde (Mda) Jejunum Pada Tikus Jantan Galur Wistar
Abstract
Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadaan yang disebabkan
oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah. Mentega putih dapat digunakan
sebagai induksi hiperkolesterolemia. Peningkatan kolesterol dalam tubuh akan
mengakibatkan stres oksidatif disertai peroksidasi lipid pada jejunum. Peroksidasi
lipid akan menghasilkan produk akhir yaitu Malondialdehyde (MDA).
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian mentega putih terhadap kadar
MDA jejunum pada tikus jantan galur Wistar.
Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimental murni dengan model post-test
only with control group design. Subjek yang digunakan adalah bahan biologi
tersimpan berupa organ jejunum tikus Wistar (Rattus norvegicus) dengan 4
kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (K-) yang diberi pakan standar, kontrol
positif (K+) yang diberi pakan tinggi lemak standar, perlakuan 1 (P1) yang diberi
mentega putih dan pakan standar dengan perbandingan dosis 1:5, dan perlakuan 2
(P2) dengan dosis mentega putih dan pakan standar 1:10. Perlakuan diberikan
selama 6 minggu. Pengukuran kadar MDA jejunum menggunakan metode uji
Thiobarbituric Acid Reacting Substances (TBARS), dianalisa secara kuantitatif
menggunakan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan Post Hoc Bonferroni.
Hasil: Dari hasil percobaan didapatkan rerata kadar MDA jejunum tertinggi ke
rendah berturut-turut adalah kelompok K+ (9,17 ± 0,18 nmol/ml), kelompok P1
(6,92 ± 0,17 nmol/ml), kelompok P2 (5,33 ± 0,23 nmol/ml), dan kelompok K-
(1,67 ± 0,80 nmol/ml). Hasil uji One Way ANOVA dengan Post Hoc Bonferroni
menunjukkan terdapat perbedaan kadar MDA jejunum yang signifikan pada
semua kelompok tikus ditunjukan dengan p < 0,05 (p = 0,000).
Kesimpulan: Mentega putih dapat mempengaruhi kadar MDA jejunum pada
tikus Wistar jantan. Mentega putih dapat meningkatkan kadar MDA jejunum.
Collections
- Medical Education [2284]