Show simple item record

dc.contributor.authorIrjayanti, Sheni Novita /13711135
dc.date.accessioned2021-07-01T04:22:48Z
dc.date.available2021-07-01T04:22:48Z
dc.date.issued2017-02-06
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/29860
dc.description.abstractDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu provinsi yang dinyatakan sebagai endemis Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Dusun Pedak adalah salah satu dari 87 padukuhan yang ada dikecamatan Ngaglik terdiri dari 2 RW dan masing-masing RW terdiri dari 2 RT, kasus DBD pada dusun Pedak hampir tiap tahun ditemukan.Temephos adalah larvasida yang digunakan sejak tahun 1976 hingga sekarang, penggunaan dalam waktu yang cukup lama ini tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan resistensi atau ketahanan.Teknik bioassay merupakan cara untuk melihat status resistensi berdasarkan kriteria WHO yang sudah ada dan dilakukan pengamatan dalam waktu 24 jam kemudian dilihat status kerentanan atau resistensinya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah terjadi resistensi larva nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Temephos dan mengetahui perbedaan status resistensi pada RT 1, 2, 3,dan 4 RT di Dusun Pedak Kelurahan Sinduharjo Kecamatan Ngaglik. Metode : Penelitian ini dilakukan secara eksperimen murni (true ekperiment). Rancangan penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Subyek penelitian dibagi menjadi kelompok perlakuan yang diberikan dosis temephos 0,02 ppm pada RT 1, 2, 3 dan 4 dan kelompok kontrol diberi alkohol 70% dengan 4 kali replikasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Parasitologi FK UII dan jumlah sampel yang digunakan 25 ekor larva untuk tiap perlakuan. Hasil : Hasil uji bioassay atau hayati pada larva Aedes aegypti keturunan pertama (F1) terhadap insektisida Temephos 1 SG atau Abate® dengan dosis diagnostik WHO sebesar 0,02 ppm yang dipaparkan selama 24 jam pada RT 1, 2, 3, dan 4 dengan 4 replikasi pada RT 1, 2, 3 dan 4 dikategorikan dalam kelompok rentan (kematian ≥99%) atau persentase kematianya 100%. Kesimpulan : Larva Aedes aegypti di dusun Pedak, Sinduharjo, Sleman Yogyakarta masih rentan terhadap larvasida temephos 1 SG (Abate ®) dengan dosis diagnostik WHO sebesar 0,02 ppm dan tidak terdapat perbedaan status resistensi baik pada RT 1, 2, 3, dan 4.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Fitria Siwi Nur Rochmah, M.Sc,en_US
dc.publisherUIIen_US
dc.subjectAedes aegyptien_US
dc.subjecttemephosen_US
dc.subjectresistensi insektisidaen_US
dc.subjectDHFen_US
dc.titleUji Resistensi Larva Nyamuk Aedes Aegypti Terhadap Insektisida Temephos Di Dusun Pedak Kelurahan Sinduharjo Kecamatan Ngaglik Dengan Metode Bioassayen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record