Perbandingan Kuat Lentur Dinding Bata Merah dengan Inovasi Dinding Bata Ringan
Abstract
xiv
ABSTRAK
Indonesia adalah merupakan negara yang terletak pada pertemuan lempeng aktif yang berpotensi terjadi gempa bumi. Fenomena alam berupa gempa bumi yang terjadi hampir setiap tahun berdampak pada kerusakan komponen bangunan rumah sederhana. Komponen yang banyak mengalami kerusakan adalah dinding. Upaya perkuatan pada komponen dinding dalam menahan gaya gempa sangat diperlukan. Salah satu upaya tersebut yaitu penambahan perkuatan kawat galvanis pada siar mendatar dinding. Penambahan perkuatan ini terbukti menambah peningkatan defleksi dinding sebelum runtuh. Keruntuhan dinding juga tidak terjadi secara medadak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penambahan perkauatan kawat pada dinding bata ringan terhadap kapasitas momen dan kuat lentur. Penambahan perkuatan kawat galvanis pada penelitian ini adalah sebagai upaya mengurangi kerusakan dinding pada bangunan rumah sederhana. Variasi dinding pada penelitian ini dibagai menjadi 5 kelompok yaitu dinding bata merah (DBM) tanpa perkuatan, dinding bata ringan tanpa perkuatan (DBRTP), dinding bata ringan perkuatan 1 kawat (DBR1K), dinding bata ringan perkuatan 3 kawat (DBR3K) dan dinding bata ringan perkuatan 5 kawat (DBR5K). setiap kelompok terdiri dari 3 benda uji dengan ukuran panajang, lebar dan tebal masing-masing 120 cm x 120 cm x 10 cm untuk dinding bata merah dan 120 cm x 120 cm x 7,5 cm untuk dinding bata ringan. jenis pembebana yang diberikan adalah pembebanan statik, berupa beban garis pada tengah bentang.
Hasil pengujian diperoleh kuat lentur dinding bata merah (DBM) sebesar 0,408 MPa, kuat lentur dinding bata ringaan tanpa perkuatan (DBRTP) sebesar 0,420 MPa, kuat lentur dinding bata ringan dengan perkuata 1 kawat (DBR1K) sebesar 0,424 MPa, kuat lentur dinding bata ringan dengan perkuatan 3 kawat (DBR3K) sebesar 0,546 MPa dan kut lentur dinding bata ringan dengan perkuatan 5 kawat (DBR5K) sebesar 0,432 MPa.
Collections
- Civil Engineering [4205]