Hubungan Stunting Dengan Perkembangan Kognitif Siswa Tkit Mu’adz Bin Jabal Di Kecamatan Kotagede
Abstract
Latar Belakang : Menurut Kemenkes (2018), kejadian stunting di Indonesia
memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti
gizi kurang, kurus, dan gemuk. Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan
dari tahun 2016 (27,5%) menjadi 29,6% pada tahun 2017. Menurut Dinas
kesehatan provinsi DIY tahun 2019, kota Yogyakarta menempati urutan ketiga
tingkat kejadian stunting dari lima kabupaten dengan nilai prevalensi 12,82%.
Menurut Aryastami (2017), stunting memberikan dampak menurunnya
intelektualitas dan kemampuan kognitif anak.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan stunting dengan perkembangan
kognitif anak.
Metode Penelitian : Desain penelitian kuantitatif observasional metode cross
sectional. Subyek penelitian ini adalah data sekunder dari TKIT Mu’adz bin Jabal
yang berupa dokumen laporan perkembangan siswa yang memuat data
perkembangan kognitif serta dokumen profil siswa, yang terdiri dari data usia,
tinggi badan, dan berat badan. Subyek penelitian yang diambil adalah 88 dengan
simple randomization didapatkan 45 subyek untuk dilakukan analisis. Subyek
penelitian dianalisis menggunakan SPSS seri 24 dengan uji fisher’s exact.
Hasil : Sebanyak 22.2% siswa TKIT Mu’adz bin Jabal mengalami stunting. Dan
88.9% siswa memiliki perkembangan kognitif yang sesuai. Dengan uji Fisher
Exact dinyatakan tidak ada hubungan (p = 0,571) antara stunting dengan
perkembangan kognitif siswa. Berdasarkan BB/U diketahui tiga (6,7%) orang
subyek memiliki nilai BB/U kurang. Berdasarkan TB/U diketahui sepuluh (22,2%)
subyek memiliki nilai TB/U pendek. Berdasarkan BB/TB diketahui satu (2,2%)
subyek memiliki nilai BB/TB kurang.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara stunting dengan perkembangan
kognitif siswa TKIT Mu’adz bin Jabal di Kecamatan Kotagede.
Collections
- Medical Education [2284]