Evaluasi Kondisi Perkerasan Dengan Metode Pavements Condition Index (Pci) Dan Nilai Sisa Dengan Metode Mekanistik-Empirik Pada Jalan Gito-Gat
Abstract
Ruas Jalan Gito-Gati merupakan salah satu ruas jalan di D.I. Yogyakarta yang digunakan
sebagai jalan alternatif pada saat terjadinya pembangunan underpass pada tahun 2018. Akibat adanya
pembangunan underpass, terjadi pengalihan lalu lintas menuju ruas Jalan Gito-Gati sehingga
menyebabkan berlebihnya beban yang lewat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi perkerasan dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI),
mengetahui nilai tebal lapis tambahan (overlay) menggunakan metode Bina Marga 2017, mengetahui
nilai sisa umur rencana menggunakan Program KENPAVE dan metode Bina Marga 2017.
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
berupa jenis kerusakan yang teridentifikasi dan luas kerusakan yang diperoleh berdasarkan survei yang
dilakukan secara langsung pada ruas Jalan Gito-Gati sepanjang 2,2 km. Data sekunder diperoleh dari
Dinas PUP-ESDM D.I. Yogyakarta dan Dinas PUPKP Kabupaten Sleman berupa data perkerasan jalan,
data LHR tahun 2016-2019 dan data lendutan pada tahun 2018.
Hasil dari penelitian dengan metode PCI menunjukkan bahwa pada ruas Jalan Gito-Gati terdapat
kerusakan dominan berupa retak kulit buaya dengan rerata nilai density 25,85% dan tambalan dengan
rerata nilai density 8,33%. Nilai tebal perkerasan tambahan (overlay) diperoleh sebesar 4 cm untuk ACWC, 6 cm untuk AC-BC dengan metode Bina Marga 2017. Nilai tegangan dan regangan berdasarkan
lapis perkerasan eksisting untuk kerusakan fatigue cracking sebesar 0,0006128 dengan nilai repitisi
beban 2.083.479 ESAL, regangan penyebab kerusakan rutting sebesar 0,0002276 dengan nilai repitisi
beban 26.216.376 ESAL dan regangan kerusakan permanent deformation sebesar 0,0001378 dengan
nilai repitisi beban 246.995.277 ESAL. Nilai tegangan dan regangan berdasarkan lapis tambahan
diperoleh untuk kerusakan fatigue cracking sebesar 0,00007786 dengan nilai repitisi beban
6.792.383.291 ESAL, regangan penyebab kerusakan rutting sebesar 0,0001297 dengan nilai repitisi
beban 323.810.523 ESAL dan regangan kerusakan permanent deformation sebesar 0,0001117 dengan
nilai repitisi beban 631.444.184 ESAL.Nilai umur sisa perkerasan dengan Program KENPAVE diperoleh
untuk lapis perkerasan eksisting jenis kerusakan fatigue cracking dapat mengakomodasi beban sampai
tahun ke-6, sedangkan untuk jenis kerusakan rutting dan permanent deformation dapat mengakomodasi
beban sampai tahun ke-20. Pada perkerasan tambahan untuk jenis kerusakan fatigue cracking, kerusakan
rutting dan permanent deformation dapat mengakomodasi beban sampai tahun ke-20. Nilai umur sisa
pada tahun 2020 dengan menggunakan metode Bina Marga 2017 diperoleh hasil sebesar 89,02% untuk
lapis eksisting dan 92,80% untuk lapis tambahan.
Collections
- Civil Engineering [4192]