Show simple item record

dc.contributor.advisorYusuf Aziz Amrullah S.T M.Sc Ph.D
dc.contributor.authorMuhammad Luthfi Fadillah
dc.date.accessioned2021-06-16T06:31:18Z
dc.date.available2021-06-16T06:31:18Z
dc.date.issued2020-11-28
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/29390
dc.description.abstractCovid-19 telah berkembang pesat ke seluruh dunia dan menjadi masalah global. Penyakit ini menyebabkan populasi yang terinfeksi jauh melebihi SARS-CoV dan MERS-CoV walau dengan tingkat kematian yang lebih rendah. Salah satu manajemen klinis penting Covid-19 adalah mass screening (skrining masal). Semakin banyak populasi yang diskrining, maka jumlah populasi terinfeksi juga semakin banyak yang diketahui. Ini penting untuk menentukan strategi penanganan Covid-19. Baku standar (gold standard) penegakan diagnosis Covid-19 adalah tes swab di mana sampel medis diambil dari bagian belakang rongga hidung. Idealnya proses ini dilakukan di laboratorium. Namun untuk mempercepat skrining, proses pengambilan sampel bisa dilakukan di tempat umum. Proses pengambilan sampel swab sangat berisiko karena pasien bisa bersin atau batuk. Untuk itu diperlukan ruangan yang mampu mencegah potensi penularan. Pada tugas akhir ini, saya merancang prototipe bilik sampel Covid-19 yang digunakan di ruangan terbuka. Bilik sampel Covid-19 dibuat dengan konsep ruang bertekanan negatif untuk mengurangi risiko infeksi melalui transmisi udara di dalam ruangan. Untuk mempertahankan konsep ruangan bertekanan negatif digunakan kipas exhaust dengan kapasitas 180 CMH (Cubic Meter Hour). Bilik sampel juga dilengkapi dengan sistem monitoring selisih tekanan udara, suhu dan kelembaban. Parameter suhu dan kelembaban udara dimonitor dengan sensor DHT22, sedangkan selisih tekanan udara menggunakan sensor D6F-PH0505AD3. Data sensor tersebut dibaca dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno. Sensor DHT22 (suhu dan kelembaban udara) diletakkan di dalam bilik sampel sedang sensor D6F-PH0505AD3 (tekanan udara) diletakkan di luar bilik sampel. Arduino Uno akan membaca data kedua sensor secara periodic dan menampilkan pada LCD yang diletakkan di luar bilik sampel. Sistem monitoring tersebut akan memberikan peringatan berupa indikator LED apabila nilai selisih tekanan udara, suhu dan kelembaban tidak sesuai (di bawah 2,5Pa). Dari hasil pengukuran diketahui nilai akurasi sensor D6F-PH0505AD3 sebesar 93,06%. Akurasi sensor DHT22 terhadap pembacaan suhu sebesar 98,25%, DHT22 terhadap pembacaan kelembaban udara sebesar 91,02% dibandingkan dengan kalibrator.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectmonitoring;en_US
dc.subjectDHT22;en_US
dc.subjectD6F-PH0505AD3;en_US
dc.subjectsuhuen_US
dc.subjecttekanan udara negatifen_US
dc.subjectbilik sampelen_US
dc.subjectkelembaban udara
dc.titlePrototipe Bilik Sampel Covid-19 Dan Sistem Monitornyaen_US
dc.Identifier.NIM16524085


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record