Show simple item record

dc.contributor.advisorNovi Rahmayanti
dc.contributor.author15511266 Fredy Hari Purbiantoro
dc.date.accessioned2021-06-14T06:49:24Z
dc.date.available2021-06-14T06:49:24Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/29290
dc.description.abstractSebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah rawan bencana gempa, baik gempa tektonik maupun vulkanik. Maka dari itu penting bagi manusia untuk mendesain bangunan yang tahan terhadap gempa guna mengurangi dampak yang akan ditimbulkan. Perencanaan bangunan tahan gempa diharuskan untuk mengikuti standar yang berlaku. Peraturan mengenai perencanaan bangunan tahan gempa di Indonesia diatur dalam Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726:2012. SNI 1726:2012 menggunakan Peta Gempa Indonesia Tahun 2010, namun seiring dengan perkembangan penelitian mengenai kegempaan maka saat ini peta gempa tersebut telah diperbarui menjadi Peta Gempa Indonesia Tahun 2017 sebagai pendukung dari SNI yang baru yaitu SNI 1726:2019. Penelitian ini akan membandingkan hasil analisis berupa gaya geser dasar, simpangan antar lantai dan kebutuhan tulangan balok dan kolom akibat beban gempa dengan analisis respon spektrum menggunakan Peta Gempa 2010 dan Peta Gempa 2017. Metode analisis yang digunakan yaitu metode dinamik respon spektrum dengan dua Peta Gempa yaitu Peta Gempa 2010 dan 2017. Penelitian ini mengacu pada SNI 1726:2012, SNI 1727:2013 dan SNI 2847:2013 sebagai dasarnya. Bangunan yang diteliti yaitu Gedung FIAI UII yang berlokasi di Sleman, DI Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pada Peta Gempa 2017 berupa nilai gaya geser dasar, nilai simpangan antar lantai, luas tulangan lentur balok, tulangan geser balok dan luas tulangan utama kolom, sedangkan luas tulangan geser kolom nilainya tetap. Nilai gaya geser dasar dinamik pada peta gempa 2017 meningkat sebesar 16,35% untuk arah X dan 16,32% untuk arah Y dibandingkan peta gempa 2010. Nilai simpangan antar tingkat maksimum pada peta gempa 2017 meningkat sebesar 17,17% untuk arah X dan 17,89% untuk arah Y dibandingkan peta gempa 2010. Nilai simpangan antar tingkat baik pada Peta Gempa 2010 maupun 2017 masih memenuhi syarat. Kebutuhan luas tulangan balok pada peta gempa 2017 meningkat sebesar 7,44% untuk tulangan lentur dan 3,65% untuk tulangan geser dibandingkan peta gempa 2010. Kebutuhan luas tulangan utama kolom pada peta gempa 2017 meningkat sebesar 1,32% dibandingkan peta gempa 2010.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPeta Gempaen_US
dc.subjectLuas Tulanganen_US
dc.subjectSimpangan Antar Lantaien_US
dc.subjectGeser Dasaren_US
dc.titlePerbandingan Kebutuhan Tulangan Gedung FIAI UII Berdasarkan SNI 1726:2012 dengan Peta Gempa 2010 dan 2017en_US
dc.Identifier.NIM15511266


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record