Show simple item record

dc.contributor.authorCempaka, Ayang
dc.date.accessioned2017-07-04T08:02:12Z
dc.date.available2017-07-04T08:02:12Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2908
dc.description.abstractJogjakarta, yang pada dekade kelima menjadi ibukota Republik Indonesia, berubah menjadi pusat kegiatan politik maupun kesenian Indonesia. Kelahiran dan pertumbuhan seni rupa Jogja yang menempati posisi penting di dalam peta kesenian Indonesia tidaklah lepas dari kondisi kota Jogja itu sendiri yang unik, dimana tradisi dan modernitas saling berdampingan, berhadapan, bahkan saling berbenturan tiada hentinya. Bangunan-bangunan dengan arsitektur Jawa yang masih dipelihara, bersama-sama dengan gedung peninggalan kolonial Eropa, merupakan ciri fisik lansekap Jogja yang turut membentuk sikap-perilaku masyarakatnya. Demikian pula heterogenitas penduduknya, menjadikan Jogja sebagai kota dengan dinamika yang khas. Dalam tahun-tahun terakhir telah terjadi perkembangan yang luar biasa pesat pada seni rupa Jogjakarta, yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Di dalam kondisi yang demikian maka irama perkembangan seni rupa di Jogjakarta mengalami akselerasi. Oleh karena itu keberadaan sebuah wadah yang menampung seluruh apresiasi seni sangat dibutuhkan disini, mengingat segala potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan di kota ini. Berangkat dari alasan kultural bahwa Jogjakarta memerlukan upaya pemberdayaan dan kesadaran ruang waktu dengan lebih gencar, dan dengan dilatari berbagai persoalan yang cukup hangat saat ini dimana kekayaan heritage berada disana dan tidak kelihatan potensinya, maka dikembangkan sebuah perencanaan Pusat Kebudayaan yang memanfaatkan Gedung Kesenian Sositet yang sudah ada. Dengan adanya rencana Pusat Kebudayaan ini diharapkan dapat menjadi wahana studi dan generator penggerak bagi masyarakat Jogjakarta untuk dapat melestarikan potensi kota yang sudah ada. Tahapan penulisan ini memperlihatkan bahwa rancangan Pusat Kebudayaan ini melihat potensi kawasan Malioboro dan bangunan lama dengan pendekatan design konservasi dan revitalisasi sebagai upaya untuk mengembangkan pusaka kota Jogjakarta.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPusat Kebudayaan di Jogjakartaen_US
dc.subjectArt Center in Jogjakartaen_US
dc.subjectNuansa Kolonialen_US
dc.subjectKawasan Budayaen_US
dc.titlePusat Kebudayaan di Jogjakarta Art Center in Jogjakarta Nuansa Kolonial Kawasan Budaya sebagai Konsep Dasar Perancangan Bangunanen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record