PENGARUH PROGRAM LINKAGE TERHADAP SUSTAINABILITAS USAHA PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH
Abstract
Lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) terus mengalami pertumbuhan
yang cukup baik. LKMS berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui
pembiayaan yang diberikan. Di sisi lain, terdapat pengusaha mikro yang memiliki
kekurangan akses terhadap permodalan. Salah satu upaya untuk mengatasinya
adalah dengan program linkage.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh program
linkage, NPF, CAR, jumlah aset, jumlah pembiayaan, dan jumlah cabang terhadap
sustainabilitas usaha LKMS di Jawa Tengah. Untuk mencapai tujuan penelitian
tersebut, metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif diterapkan. Pendekatan
kuantitatif digunakan untuk menguji pengaruh program linkage terhadap
sustainabilitas usaha LKMS. Sedangkan teknik analisis korelasional dipilih untuk
menganalisis data yang diperoleh.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dengan
jenis data panel. Jumlah observasi dalam penelitian ini sebesar 273, didapatkan dari
BMT yang tergabung dalam Majelis Perwakilan Daerah (MPD) Jawa Tengah.
Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah: (1) BMT yang
telah berdiri lebih dari sepuluh tahun; (2) jumlah total aktiva adalah antara 2 M
hingga 300 M; (3) informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja BMT adalah
berdasarkan laporan publikasi keuangan BMT selama periode 9 Tahun mulai dari
2010 hingga 2018.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model program linkage yang
digunakan oleh LKMS adalah executing dengan jumlah sebesar 64%; channeling
sebesar 9%; dan gabungan executing dan channeling 27%. Adapun alasan LKMS
menggunakan program linkage adalah: 37% menyatakan lebih efektif dan efisien;
36% menyatakan penggunaan program linkage bertujuan untuk memperluas
jaringan dan menambah mitra (nasabah); dan 27% menyatakan bebas dalam
mengelola dana, tidak terpengaruh oleh bank. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa program linkage berpengaruh negatif terhadap sustainabilitas usaha LKMS
dari sisi profitabilitas.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dari sisi beban operasional, terlihat
program linkage berpengaruh positif. Hasil lainnya adalah bahwa variabel CAR,
jumlah aset, dan jumlah cabang berpengaruh positif terhadap sustainabilitas usaha
LKMS pada sisi profitabilitas, sedangkan variabel jumlah pembiayaan, jumlah aset,
dan jumlah cabang berpengaruh negatif terhadap sustainabilitas pada sisi beban
operasional. Selanjutnya, secara simultan terbukti bahwa NPF, CAR, jumlah
pembiayaan, jumlah aset, dan jumlah cabang berpengaruh terhadap sustainabilitas
usaha LKMS baik pada sisi profitabilitas maupun beban operasional.
Collections
- Doctor of Economics [59]