Pusat Otomobil di Yogyakarta Prinsip Sistem Aerodinamika sebagai Faktor Penentu Tata Ruang dan Bentuk Bangunan
Abstract
Penjualan kendaraan secara nasional sejak tahun 1998-2001 mengalami peningkatan,
yang sebelumnya pada tahun 1997 mengalami kemorosotan yang disebabkan oleh krisis
moneter yang terjadi di Indonesia. Peningkatan penjualan kendaraan secara nasional ini
secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap peningkatan penjualan kendaraan yang
terjadi di Yogyakarta, yang setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan rata-rata 10% dari
tahun sebelumnya. Peningkatan terhadap penjualan dan jumlah kendaraan yang ada di
Yogyakarta pada khususnya, menuntut adanya suatu fasilitas-fasilitas didalam mengimbangi
terhadap perkembangan jumlah kendaraan. Fasilitas tersebut berguna terhadap publik
didalam mendapatkan suatu servis pelayanan terhadap kegiatan yang berhubungan dengan
permobilan baik dalam segi teknis maupun nonteksis, seperti kegiatan perdagangan,
perawatan, hiburan, dan pelatihan.
Permasalahan yang ditekankan pada perancangan Pusat Otomobil di Yogyakarta adalah
bagaimana merancang suatu fasilitas perdagangan, perawatan, hiburan, dan pelatihan dalam
suatu kegiatan terpadu. Dan bagaimana merancang Pusat Otomobil di Yogyakarta dengan
memakai prinsip sistem aerodinamika didalam menentukan suatu bentuk dan tata ruang
bangunannya.
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah untuk mendapatkan suatu landasan konsep
perancangan Pusat Otomobil di Yogyakarta yang mampu mewadahi kegiatan perdagangan,
perawatan, hiburan, dan pelatihan yang sesuai dengan prinsip sistem aerodinamika didalam
menentukan bentuk dan penampilan serta tata ruang bangunan. Dan untuk mendukung proses perancangan tersebut dilakukan suatu usaha survei, observasi, wawancara dengan pihak yang
berhubungan dengan proses perancangan tersebut serta studi literatur yang berguna untuk
memberikan suatu masukan didalam memecahkan permasalahan yang ada, ketika akan
berada pada proses perancangan.
Perancangan Pusat Otomobil di Yogyakarta akan ditempatkan pada Jalan Magelang yang
telah mempunyai image sebagai pusat fasilitas dari kegiatan otomobil, sehingga mudah untuk
diketahui dan dikenal oleh publik. Untuk mendukung perancangan penampilan bangunan
yang sesuai dengan psinsip sistem aerodinamika adalah dengan menggunakan acuan bentuk
massa tube, penggunaan elemen-elemen bangunan yang mencerminkan karakter dari sistem
aerodinamika. Pengaturan sudut pandang yang digunakan untuk menampilkan keseluruhan
bangunan yang menggunakan prinsip sistem aerodinamika ketika berada pada titik terjauh,
dan menampilkan detil bangunan ketika berada pada titik pandang terdekat. Skala dan
proporsi yang digunakan untuk merancang bangunan adalah yang dapat mengesankan
bangunan secara monumental sehingga kesan aerodinamika dapat ditonjolkan dan mampu
membedakan dari bangunan sekitar. Sedangkan untuk konsep perancangan spasial bangunan
yang mendukung prinsip sistem aerodinamika adalah penggunaan ruang-ruang yang
cenderung melengkung yang menyesuaikan bentuk massanya, dan pola memusat untuk
mendukung organisasi ruang, serta pola radial yang melingkar didalam mendukung sirkulasi
bangunan.
Collections
- Architecture [3658]