dc.description.abstract | Abstrak
Dasar dari pemilihan motif kain Tapis sebagai konsep dasar perancangan
karena kain Tapis menjadi identitas atau ciri khas budaya Lampung yang kaya akan
ragam hias dan hal tersebut merupakan suatu bentuk atau pola yang membedakan
dengan benda atau kain tradisional lainnya.
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yaitu merencanakan dan merancang
bangunan Pusat Pemasaran Kain Tapis yang lebih ditekankan kepada transformasi
bentuk-bentuk motif yang terdapat pada kain Tapis Raja Medal untuk
memperkuat karakter ruang utama termasuk karakter displaynya. Kemudian
penampilan bangunan secara keseluruhan akan mengalami perkembangan yang
tetap menyesuaikan dengan tema perancangan tersebut dalam hal komposisi bentuk
dan interior ruang. Kerangka berpikir yang digunakan adalah dengan merumuskan
permasalahan berdasarkan data yang melandasi dan melatarbelakangi munculnya
ide perancangan. Selanjutnya melakukan studi pustaka sebagai bahan pertimbangan
serta perbandingan dalam menyelesaikan permasalahan dengan menganalisa data
tersebut berdasarkan teori yang sesuai dengan tema perancangan.
Dari hasil analisa akan menghasilkan permasalahan untuk menjadi pijakan
perancangan yaitu bagaimana menentukan bentuk dan komposisi arsitektural yang
mengungkapkan bentuk dan urutan motif kain Tapis Raja Medal ke dalam bangunan
Pusat Pemasaran Kain Tapis nantinya. Sehingga diperoleh suatu kesimpulan bahwa
bentuk dan urutan motif yaitu yang pertama motif pucuk rebung, kemudian motif
kuda motif ayam nyecak konci, motif orang di atas rato di tarik orang dan terakhir
adalah motif belah ketupat adalah penting untuk penerapan desain; demikian pula
bahwa ruang kegiatan utama yaitu yakni ruang penyajian produk, ruang proses
produksi, ruang eksibisi kontemporer, ruang audio visual, dan kantin, juga
merupakan bagian penting dari peletakan komposisi ruang dan massanya.
Maka dalam mewujudkan konsep perencanaan bangunan Pusat Pemasaran
Kain Tapis di Bandar Lampung Bangunan terdiri atas komposisi beberapa bentuk
dasar yang mengekspresikan bentuk dari lima motif kain itu, yaitu : ruang penyajian
produk merepresentasikan motif pucuk rebung dalam bentukan segitiga sama sisi
pada pengolahan penampilan untuk memperoleh proporsi bentuk ideal; kemudian
ruang proses produksi menampilkan transformasi bentuk kuda dengan
eksperimentasi elemen arsitektural sesuai prinsip logika struktur yang benar untuk
menggambarkan kekuatan kuda; ruang eksibisi temporer mewujudkan gambaran
kepala ayam nyecak konci sebagai relung-relung bukaan pada hampir seluruh
dinding pelingkupnya, sementara abstraksi dari kaki ayam menjadi kolom struktur
penopang dinding; ruang audio visual merepresentasikan abstraksi dari orang di atas
rato ditarik orang, dengan bentukan massa tiga dimensional bangunan; kantin taman
yang menggambarkan bentuk motif belah ketupat baik dalam denah peruangan,
sebagian elemen sruktur seperti kolom, penampilan tiga dimensional massanya dan
elemen bukaan serta sebagian omamen interior. | en_US |