Animasi Gesture atau Gerakan Badan pada Anak dengan Autisme
Abstract
Indonesia mengalami peningkatan jumlah anak autisme setiap tahunnya. Mengacu pada
data proyeksi penduduk tahun 2015-2045 hasil survei penduduk antar sensus (Supas)
menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 269,6 juta jiwa pada tahun
2020. Angka tersebut terdiri atas 135,34 juta jiwa laki-laki dan 134,27 jiwa perempuan. Data
Kementerian Kesehatan tahun 2016 menyatakan bahwa di Indonesia belum memiliki data
statistik resmi jumlah penyandang autisme di Indonesia. Tetapi, diperkirakan jumlah
penyandang autisme semakin meningkat berdasarkan bertambahnya jumlah kunjungan anak
ke klinik tumbuh kembang anak setiap tahunnya.
Jumlah peningkatan yang cukup pesat tiap tahunya, maka dibutuhkan banyak tenaga ahli
pengajar anak autisme yang memiliki kemampuan khusus yang dimiliki oleh pengajar
pendidikan luar biasa (PLB). Tetapi, para calon pengajar memiliki beberapa permasalahan
seperti kurangnya sumber daya manusia dan keterampilan atau keahlian khusus dalam
memahami dan menanggani anak autisme. Calon pengajar anak autisme ketika memahami
tentang anak autisme, calon pengajar memainkan drama bertukar peran antara pengajar dengan
anak autisme atau melihat video anak autisme guna mendalami bagaimana anak dengan
autisme. Tetapi hal tersebut dinilai kurang efektif dalam pembelajaran para calon pengajar
untuk mengetahui gerakan apa yang sering dilakukan oleh anak autisme.
Metode yang digunakan dalam pengembangan penelitian ini adalah ADDIE. Analisis,
Design, Development, Implementasi dan Evaluasi digunakan dalam penelitian ini untuk
mengembangkan animasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran para calon
pengajar anak autisme. Pengujian kelayakan animasi tersebut dilakukan oleh pakar guna
mengetahui kelayakan animasi tersebut sebagai media pembelajaran para calon pengajar.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah animasi 3D yang berguna sebagai media
pembelajaran untuk calon pengajar. Animasi tersebut merupakan representasi gerakan yang
sering dilakukan oleh anak autisme yang dapat digunakan sebagai modul pada Virtual Reality
(VR). Animasi dikembangkan untuk calon pengajar anak autisme dapat merasakan kesan
berinteraksi langsung dengan anak autisme. Gerakan animasi yang dikembangkan merupakan
hasil dari observasi, wawancara, kajian media dan literatur review yang memperoleh hasil
gerakan yang sering dilakukan oleh anak autisme, seperti: hand flapping, memaju-mundurkan
badan, mengepalkan tangan, tangan menepuk meja, dan berjalan jinjit.
Collections
- Informatics Engineering [2148]