dc.description.abstract | Penggunaan pelat dengan balok menyebabkan fungsi tinggi ruangan tidak
optimal karena tonjolan balok tersebut. Perlu diusahakan pembuatan pelat yang
ramping dan memenuhi persyaratan kekuatan, keuntungan lain yaitu tinggi total
bangunan berkurang sehingga berat total struktur dapat dikurangi. Untuk
menyelesaikan permasalahan di atas dapat digunakan flat plate beton prategang. Untuk
itu perlu adanya suatu analisis dan disain flat plate beton prategang. Analisis yang
dimaksud meliputi analisis tegangan beton (saat transfer dan layan), kapasitas
penampang terhadap lentur, geser, lendutan dan disain daerah ujung. Dalam tugas
akhir ini beberapa komponen penentu kekuatan, diantaranya penetapan eksentrisitas
tendon dan perkiraan besar tegangan beton akan dianalisis dengan lima variasi sehingga
didapatkan disain yang efektif. Distribusi momen dianalisa dengan pendekatan portal
ekivalen (equivalent frame method), yang dilanjutkan perhitungan mekanika dengan
metode Cross (cross method), sedangkan konsep prategang dilakukan dengan metode
perimbangan beban (load balancing method). Dari hasil analisis dapat disimpulkan
bahwa semakin besar asumsi tegangan rata-rata dan eksentrisitas, maka kapasitas
momen nominal penampang juga akan semakin besar. Sedangkan lendutan yang terjadi
akan semakin kecil, hal ini dikarenakan beban yang tidak terimbangi (unbalance load)
semakin kecil. Semakin besar tegangan rata-rata maka kapasitas geser beton juga akan
semakin besar, gaya geser yang terjadi yang melebihi kapasitas geser beton diantisipasi
dengan menempatkan tulangan geser berupa sengkang. Pada daerah ujung (endblock)
ditempatkan tulangan sengkang untuk mengantisipasi tegangan yang terjadi akibat
transfer gaya prategang dan menempatkan pelat angkur dengan memperhitungkan
kekuatan beton baik pada saat transfer maupun layan. | en_US |