Show simple item record

dc.contributor.advisorDwi Ana Ratna Wati
dc.contributor.author16524039 Maulana Risqon F
dc.date.accessioned2021-05-24T04:44:15Z
dc.date.available2021-05-24T04:44:15Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/28698
dc.description.abstractTanaman bawang merah dapat ditanam pada dua musim yaitu pada musim kemarau (in sesason) dan pada musim penghujan (off season). Penanaman bawang merah off season tidak semudah menanam bawang merah in season. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya penyakit dan hama yang menyerang tanaman bawang merah pada musim tanam tersebut. Salah satu cara meminimalisir tanaman terinfeksi penyakit tersebut yaitu dengan melakukan penyiraman pada pagi hari dan melakukan penyiraman setelah terjadinya hujan. Metode penyiraman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode irigasi kabut. Sistem penyiraman akan bekerja pada pukul 05.30 serta setelah terjadinya hujan. RTC DS3231 digunakan untuk mengaktifkan sistem penyiraman pada pukul 05.30 pagi. Sedangkan sensor pendeteksi hujan (rain sensor) dan sensor kelembapan tanah digunakan untuk mengaktifkan sistem penyiraman setelah terjadinya hujan. Selain itu, nilai pembacaan sensor, data hasil dari pengolahan pembacaan sensor, serta operasi sistem penyiraman dapat dimonitoring pada sebuah website. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan yaitu alat otomatisasi penyiraman bawang merah dirancang dengan menggunakan satu buah Arduino Uno R3, tiga sensor kelembapan tanah, satu sensor pendeteksi hujan atau rain sensor, dua buah solid state relay, satu buah rtc, dan modul wifi (ESP8266-01) dengan sumber tegangan adaptor 12 volt 1 ampere. Diperlukan pemliharaan secara berkala pada modul, sensor, maupun komponen elektronika yang digunakan untuk mencegah kerusakan. Diperlukan tambahan kapasitor yang terhubung antara VCC dan GND pada modul esp. Tidak hanya itu, dibutuhkan koneksi internet yang ekstra stabil dan kabel penghubung dengan kondisi yang prima demi keberhasilan pengiriman, serta esp8266-01 tidak cocok digunakan pada penelitian yang cukup memakan banyak waktu karena seringnya gangguan yang dialami modul tersebut. Sedangkan untuk bawang merah, tanaman bawang merah pada bedeng manual lebih rentan terkena penyakit dibandingkan tanaman bawang merah pada bedeng otomatis. Hama yang menyerang tanaman bawang merah pada bedeng manual lebih bervariasi dibandingkan hama yang menyerang tanaman bawang merah pada bedeng otomatis. Selain itu, tanaman bawang merah pada bedeng otomatis lebih produktif dibandingkan dengan tanaman bawang merah pada bedeng manual.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectoff seasonen_US
dc.subjectpenyakiten_US
dc.subjectirigasi kabut.en_US
dc.subjectotomatisasien_US
dc.titleOtomatisasi Penyiraman Tanaman Bawang Merah Dengan Metode Irigasi Kabut Berbasis ARDUINO dan IOTen_US
dc.Identifier.NIM16524039


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record