Analisa Keekonomian Tarif Listrik Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya FTI UII 5 kWp dengan Metode Life Cycle Cost (LCC)
Abstract
Kebutuhan energi listrik sangat penting peranannya seiring bertambahnya pertumbuhan
penduduk dan aktivitas masyarakat, sehingga perlu pengusahaan energi listrik agar dapat
memenuhi kebutuhan energi listrik. pada saat ini pengembangan energi listrik perlahan mulai
mengarah ke energi terbarukan terutama energi matahari atau surya. Dalam rangka mencapai
sasaran bauran energi nasional di Indonesia dengan target 23 % untuk energi terbarukan pada
tahun 2025, maka pemerintah mengambil kebijakan feed in tariff (FiT). Kebijakan feed in tariff
adalah kebijakan yang sudah diambil oleh banyak negara di dunia dengan tujuan untuk
peningkatan pengembangan sumber energi baru-terbarukan sebagai energi alternatif yaitu
dengan menetapkan harga jual dan membeli energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit
listrik dari energi terbarukan. Melalui Permen ESDM No. 17 tahun 2013, pemerintah Republik
Indonesia telah menetapkan kebijakan FiT untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang
mempergunakan sistem photovoltaic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan harga
penjualan listrik PLTS FTI UII dan menganalisa kelayakan ekonomi tarif penjualan listrik
tersebut. Metode yang digunakan untuk menghitung tarif penjualan listrik adalah metode life
cycle cost (LCC), metode LCC adalah metode yang menghitung seluruh investasi mulai dari
biaya pemasangan, operasi, dan pemeliharaan dalam jangka waktu tertentu serta biaya
penggantian komponen dalam saat ini. Lebih khusus lagi, termasuk biaya investasi awal, operasi,
biaya pemeliharaan, biaya penggantian peralatan dimasa yang akan datang, keamanan, asuransi
dan juga nilai jual kembali. Perhitungan tarif penjualan listrik pada penelitian ini menggunakan
perhitungan levelized cost of energy (LCoE), yaitu nilai dari LCC dibagi dengan total energi
yang dibangkitkan. Hasil perhitungan mendapat hasil tarif penjualan listrik sebesar Rp.
2.805/kWh yang masih memenuhi harga patokan tertinggi dari FiT tersebut. Analisa kelayakan
ekonomi tarif penjualan listrik menggunakan lima parameter, yaitu Pay Back Periode (PBP), Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI) dan gross benefit
rasio (gross B/C). Hasil analisa kelayakan ekonomi tarif penjualan listrik ini layak dan
memberikan profit atau keuntungan bagi pengelola.
Collections
- Electric Engineering [783]