Aktivitas Anti jamur Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan Aceh Lebakbulus (Nephelium Lappaceum) Terhadap Candida Albicans Atcc 10231 Secara In Vitro
Abstract
Rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan salah satu tanaman
yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan banyak dibudidayakan di
Indonesia. Komposisi senyawa pada kulit buah rambutan adalah tanin, saponin, dan
flavonoid yang memiliki kemampuan antimikroba. Candida albicans merupakan
salah satu jamur komensal yang paling sering menimbulkan infeksi. Adanya
Kandungan senyawa tanin, saponin dan flavonoid dalam kulit buah rambutan
diharapkan mampu menghambat perkembangbiakan dan membunuh Candida
albicans.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
aktivitas antijamur ekstrak etanol kulit buah rambutan terhadap Candida albicans
ATCC 10231 dengan mengukur kadar hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh
minimal (KBM).
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
laboratorium. ekstrak kulit buah rambutan dibuat dengan pelarut etanol secara
standar. Metode uji yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode dilusi
serial. Hasil dianalisis dengan melihat kadar hambat minimal (KHM) dan kadar
bunuh minimal (KBM). Pengujian diulangi sebanyak 3 kali dengan hasil konsisten.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak etanol kulit buah rambutan
memiliki aktivitas antijamur dengan nilai KHM ekstrak etanol kulit buah rambutan
terhadap Candida albicans pada konsentrasi 1,56%. Sedangkan, nilai KBM ekstrak
etanol kulit buah rambutan terhadap Candida albicans pada konsentrasi 12,5%.
Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit buah rambutan memiliki aktivitas antijamur
terhadap Candida albicans ATCC 10231 dengan nilai KHM pada konsentrasi
1,56% dan nilai KBM pada konsentrasi 12,5%.
Collections
- Medical Education [2279]