Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Yang Kurang Sebagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKIA Sadewa Yogyakarta
Abstract
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu
masalah kesehatan pada ibu dan anak yang dapat berdampak buruk pada
perkembangan anak bahkan dapat menyebabkan kematian. Prevalensi BBLR di
Indonesia mengalami peningkatan dari 9% tahun 2002 menjadi 10,2% tahun
2013. Angka kejadian BBLR di Yogyakarta pada tahun 2012 adalah sebanyak
4,48% atau sekitar 2.012. Faktor penyebab kejadian BBLR berasal dari faktor
janin dan faktor ibu, salah satunya adalah pertambahan berat badan ibu yang
kurang selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan membuktikan peningkatan
berat badan ibu hamil yang kurang sebagai faktor risiko kejadian BBLR.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi case control. Populasi
penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan di RSKIA Sadewa pada Januari Desember 2015. Sampel penelitian diambil secara acak menggunakan teknik
randomisasi, jumlah sampel diperoleh pada kelompok case dan control masing masing sebanyak 62 populasi. Variabel independent yang diukur berupa
peningkatan berat badan saat hamil dan variabel dependent yang diukur, yaitu
BBLR. Analisis data menggunakan pengolah data statistik dengan uji Chi Square
untuk menganalisis faktor risiko pertambahan berat badan ibu hamil yang kurang
dengan kejadian BBLR.
Hasil : Variabel pertambahan berat badan ibu hamil memiliki hubungan
signifikan dengan kejadian BBLR dengan nilai signifikansi 0,036. Hasil
perhitungan Odd Ratio (OR) dengan confidence interval (CI) 95% didapatkan
nilai 2,263.
Diskusi : Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, disimpulkan bahwa
peningkatan berat badan ibu hamil yang kurang merupakan faktor risiko kejadian
BBLR. Peningkatan berat badan ibu hamil yang kurang memiliki risiko 2,263 kali
lebih tinggi terhadap kejadian BBLR dibandingkan dengan pertambahan berat
badan yang sesuai dengan standar.
Collections
- Medical Education [2279]